Kisah Pengusaha Minuman yang Bangkrut karena Pesugihan Kotoran Kambing

Konten dari Pengguna
8 September 2020 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi boba (Foto: Travel Kompas)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi boba (Foto: Travel Kompas)
ADVERTISEMENT
Desi senang sekali hari ini. Minuman bobanya ludes terjual. Padahal, jam masih menunjukkan pukul dua siang. Kalau hari biasa, dagangannya bahkan masih belum terjual separuh di jam segini. Tapi, Desi tak heran. Hari ini adalah hari spesial karena ini adalah hari pertama Desi melakukan pesugihan agar dagangannya laris.
ADVERTISEMENT
Desi memang tak punya pilihan. Dia adalah seorang single parent yang harus menafkahi kedua anaknya yang duduk di kelas 2 dan 3 SMA. Apalagi, Desi juga harus merawat ibunya yang sudah sakit-sakitan. Ditambah lagi, dagangan Desi yang bermodal uang pensiunan suaminya tidak bisa memberi keuntungan besar.
Pada saat pertama kali jualan, boba Desi sempat laris. Tapi, entah kenapa, saat di tengah jalan, bobanya masih banyak bersisa. Bahkan, pernah dua minggu dia terus menerus merugi.
Desi sempat memutar otak dengan mengurangi isian boba dan membeli rasa minuman yang lebih murah. Lalu, ia terpaksa pula menaikkan harga minumannya. Tapi, boba Desi justru tidak terjual sama sekali.
Karena putus asa, Desi memutuskan untuk melakukan pesugihan. Kata teman sesama penjual, memasang penglaris jadi solusi utama kalau jualannya sudah mulai tak laku. Temannya itu lalu menyarankan Desi untuk memasukkan kotoran kambing ke minumannya.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai ada seorang pembeli yang tahu. Kalau tidak, nanti pesugihanmu tidak bakal mempan alias hilang kemagisannya,” kata teman Desi mengingatkan.
Syarat itu cukup mudah bagi Desi. Ia lalu mengumpulkan kotoran kambing setiap harinya. Kotoran itu kemudian ia campurkan saat merebus boba. Desi merapal beberapa mantra agar kotoran itu terasa seperti boba yang terlalu banyak tepung saat dimakan.
---
Beberapa minggu setelah melakukan itu, minuman boba Desi berangsur-angsur untung. Bahkan, pembeli sampai dibuat antre untuk dapat menikmati minuman boba Desi. Katanya, bobanya sangat kenyal dan rasanya lain dari minuman boba biasanya.
Bahkan, Desi sampai bisa membangun kedai bobanya bulan depan. Ia menamai kedainya dengan nama “Bombing”, hasil pelesetan boba yang memakai pesugihan kotoran kambing yang tentunya, hanya Desi yang tahu.
ADVERTISEMENT
Terlampau untung, ibu Desi yang sakit-sakitan akhirnya bisa diperiksakan ke rumah sakit. Anak-anaknya sudah tidak khawatir SPP-nya telat dibayar karena ibunya sudah menjadi pengusaha boba yang sukses.
Akan tetapi, kesuksesan Desi ternyata membikin iri pesaingnya. Joko, pengusaha minuman cincau yang sudah memiliki kedai bercabang-cabang merasa terancam dengan bisnis baru Desi. Mungkin bisnisnya dibilang kecil, tapi Joko paham kalau bisnis semacam itu memiliki prospek bagus di masa depan.
Akhirnya, Joko mengirimkan dua orang anak buahnya untuk menelusuri resep rahasia minuman Desi. “Kalau bisa, bikin rumor kalau dia jualan dengan cara tidak halal. Yang penting, kalian hancurkan bisnis itu!” kata Joko.
---
Pagi dini hari, anak buah Joko menyelinap ke dalam rumah produksi Desi. Mereka beruntung karena di sana sedang tidak ada satu orang pun yang bekerja, termasuk Desi sendiri.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki rumah itu, anak buah Joko tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan. Hanya ada mesin-mesin perebus boba, pengemas minuman, dll. Mereka agak kesal karena tidak menemukan apapun.
Ilustrasi pintu (Foto: infia.co)
Tiba-tiba, salah satu sudut mata anak buah itu melihat satu ruangan yang mirip seperti ruang yang digunakan untuk quality control. Ruangan itu terlihat biasa saja sebenarnya.
Cuma, stiker dilarang masuk di depan pintu ruangan itu tampak mencurigakan. Setelah dibaca, ternyata hanya Desi saja yang boleh masuk. Kedua anak buah itu akhirnya mendobrak pintu ruangan karena penasaran.
Ternyata, di dalamnya ada bau menyengat yang sangat tidak enak. Saat ditelusuri, ternyata ada banyak kotoran kambing di ruangan itu. Ini adalah bahan rumor yang bagus, pikir anak buah itu. Lagipula, siapa yang repot-repot menyimpan kotoran kambing di tempat seperti ini kalau bukan untuk pesugihan?
ADVERTISEMENT
Esoknya, anak buah Joko melapor ke bosnya. Joko sangat puas terhadap laporan itu. Dia kemudian menyuruh mereka untuk menyebarkan rumor itu saat membeli minuman boba Desi.
Dua anak buah itu datang langsung ke kedai Bombing dan mengumumkan kalau mereka melihat ada kotoran kambing di rumah produksi.
Karena rumor itu, Desi ketahuan pakai pesugihan. Pada saat itu juga, para pembeli yang sedang menikmati Bombing tiba-tiba merasakan ada sesuatu di minuman mereka yang rasanya tidak enak. Banyak dari mereka yang sampai muntah-muntah. Mereka protes dan memaki Desi karena sudah memberikan mereka boba kotoran kambing.
Tidak ada lagi yang mau mendatangi kedai Bombing akibat kejadian itu. Sementara itu, Desi kian hari semakin merugi. Akhirnya, Desi terpaksa menutup kedainya karena bangkrut. Kini, Desi sudah menabur nama jelek di masyarakat. Ia tidak tahu lagi harus melakukan usaha apa untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini hanya rekayasa. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.