Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kisah Pesugihan Penyanyi Campursari yang Tega Korbankan Anak
8 Juli 2020 18:16 WIB
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Politik transaksional tak hanya dilakukan oleh politikus demi sebuah kedudukan dan jabatan. Seorang artis pun rela melakukan transaksi dengan setan demi meraih popularitas. Berangkat dari panggung Agustusan di kampung, Jamila kini melenggang di ibu kota.
ADVERTISEMENT
Selepas SMA Jamila mencari nafkah sebagai penyanyi campursari. Gadis yang bernama asli Jumini itu terpaksa menyambung hidup dari panggung ke panggung. Penghasilan orang tuanya sebagai buruh tani di pelosok desa Gunungkidul tak memungkinkan untuk meraih cita-citanya. Ia pupuskan harapannya menjadi sebagai dokter. Terpaksa Jamila menyimpan rapat ijazah SMA-nya.
Kehidupan di panggung hiburan kampung tak seindah cerita jatuh cinta di drama Korea. Honornya sekali manggung selalu habis untuk urusan perut. Bahkan terkadang sebatas ucapan terima kasih dari pemilik hajatan. Sementara kebutuhan belanja bedak lipstik dan pakaian tak pernah bisa ditunda.
Jamila berpikir menerima lamaran Jumino si penabuh gendang itu akan menyelesaikan masalah ekonomi yang selalu menghimpitnya. Kenyataannya jauh panggang dari api. Jumino tak bisa mengimbangi gaya hidup Jamila yang selalu berfoya-foya.
ADVERTISEMENT
“Mudah saja memberi kalian kesempatan untuk menikmati kekayaan. Melalui media yang aku berikan, Jamila akan menuju popularitasnya tanpa butuh waktu lama,” jelas Kyai Kamal.
“Lalu, berapa lama aku akan melenggang menjadi penyanyi terkenal Kyai ? Aku ingin segera mengorbit dengan lagu-lagu hits. Aku ingin dipuja puji dan dirindukan oleh penggemar,” tanya Jamila.
“Dalam waktu singkat, tak sampai 6 bulan Jamila,” kata Kyai Kamal.
“Tetapi, semua ini ada imbalannya. Tak ada makan siang yang gratis. Keturunan kalian yang akan mengganggunya,” tuturnya lebih lanjut.
Kyai Kamal memberikan persyaratan cukup berat. Namun tekad keduanya yang sudah bulat tak tergoyahkan lagi. Apa pun resikonya, keduanya siap menghadapi.
**
Tawaran manggung Jamila tak ada habisnya. Kelasnya pun tak lagi menghibur di panggung hajatan. Debutnya meluas ke ibu kota. Jamila dilirik oleh produser musik ternama. Album perdana yang diluncurkan meledak dipasaran, penjualan melebihi target. Akun sosmed di youtube mencapai jutaan subscriber. Jamila berada di puncak popularitasnya. Mereka pun hijrah ke ibu kota.
ADVERTISEMENT
Jamila dan Jumino menjadi pasangan yang kaya raya. Selain rumah megah di ibu kota, mereka membangun rumah mewah di desa. Crazy rich sebutan yang disematkan keduanya oleh orang-orang desa.
Membeli deretan sawah, memberangkatkan pelesir satu kampung, dan membagikan ratusan paket sembako kerap kali dilakukan keduanya. Dengan caranya itu, Jamila dan Jumino berhasil mencuri hati penduduk kampung. Dengan sekejap, keduanya menjadi primadona kampung.
Tetapi di balik itu semua, pesugihan yang mereka jalani harus dibayar mahal. Kedua anak pasangan Jamila dan Jumino terlahir cacat. Wajahnya datar, hanya ada lubang mata, lubang hidung dan mulut kecil. Rambutnya tumbuh di sekujur tubuh. Mirip dengan sosok makhluk gaib yang mereka puja di pelosok pantai Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Tak ada yang tahu mengenai kehadiran anak ini. Mereka berdua sengaja tidak menyorotnya ke media. Ketika ditanya perihal jabang bayi pun mereka selalu berkata bahwa belum dikaruniai rejeki. Tetangga kampungnya juga tak berani ikut campur. Mendapatkan sembako dan liburan sudah cukup bagi mereka.
Tulisan ini merupakan rekayasa. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.