Mustika Merah Delima, Pemulus Hajat Pemilik

Konten dari Pengguna
13 Juli 2020 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi batu merah delima. Foto : pixabay
Sudah empat tahun lamanya Dika menjomblo. Hatinya gersang tak memiliki gadis untuk dicinta. Terakhir kali ia pacaran yakni saat SMA. Waktu itu Dika bak selebriti. Banyak yang gadis yang antre hanya untuk mendapatkan nomornya.
ADVERTISEMENT
Tapi kini semua berubah. Semenjak masuk kuliah, Dika sepertinya selalu sial. Perjalanan cintanya tidak semulus waktu sekolah dulu. Namanya bahkan tak setenar dahulu. Hanya anak-anak kelasnya saja yang mengerti namanya.
Setiap mendekati teman perempuannya pasti ia selalu gagal. Meski tak tenar, tampang Dika sebenarnya tak jelek-jelek amat. Suatu kali, Dika berhasil mendapatkan seorang gadis. Tapi ternyata gadis itu bersama Dika lantaran mengharap akan diberikan banyak hal.
Perempuan itu bahkan terang-terangan minta dibelikan sepotong celana jeans dengan harga Rp 4 juta, tas bermerek dengan harga Rp 3 juta dan peralatan make up yang harganya mencapai belasan juta. Dika mengatahui bahwa hal ini salah. Belum lama berpacaran dirinya kemudian memutuskan wanita itu. Ia tak ingin dicinta lantaran harta keluarganya. Dika menginginkan seorang wanita yang mencintanya dengan tulus.
ADVERTISEMENT
Kesal lantaran skripsi di depan mata tapi kekasih hati masih tak ada jua. Belakangan ia memang sering mengurung diri di dalam kamarnya. Dika hanya keluar untuk makan dan ke kamar mandi. Selebihnya ia memilih untuk menghabiskan waktu menyendiri.
Dika tinggal berdua bersama neneknya. Ia semula tinggal di ibu kota bersama ayah, ibu dan kedua adiknya. Tapi kemudian Dika menempati rumah neneknya setelah di universitas yang ada di kota itu.
Ilustrasi foto: Unsplash/Erik Lucatero
Sang nenek pun merasa ada yang salah dengan cucunya. Gerak-gerik dika layaknya orang depresi yang tak kuat hidup lagi. Khawatir, neneknya mengetuk pintu kamarnya mencoba mengajak Dika berbicara.
“Kamu sedang ada masalah apa, nak?” tanya neneknya.
“Gak apa-apa nek, Cuma lagi banyak pikiran aja” tuturnya mengelak.
ADVERTISEMENT
Dengan sedikit pancingan, Dika kemudian menceritakan bahwa dirinya kesulitan mencari pacar. Hal tersebut kemudian berimbas ke kehidupannya yang sangat kosong dan tak berwarna.
“Oh begitu rupanya, sebenarnya ada yang ingin nenek sampaikan. Bisa jadi berkaitan dengan masalahmu itu. Almarhum kakek sudah meminta nenek untuk memberikannya padamu. Nenek rasa, ini adalah waktu yang tepat” tuturnya sembari meninggalkan kamar Dika.
Dika bingung, belum sempat menjawab apa-apa, sang nenek sudah keluar dari kamarnya. Tapi sesaat kemudian, Nenek datang dengan membawa kotak perhiasan kecil.
“kakekmu ingin kamu memiliki ini” kata nenek sembari membuka kotak perhiasan itu.
Ketika dibuka, terdapat sebuah bongkahan batu kecil berwarna merah menyala. Kilaunya berseri seperti berlian yang baru saja dipoles. Tetapi yang membedakan dengan berlian adalah warnanya yang merah terang. Seperti lampu neon dikala malam.
ADVERTISEMENT
Nenek menjelaskan bahwa batu tersebut adalah batu keramat merah delima. Fungsinya dapat beragam tergantung dari kebutuhan si pemilik. Umumnya, merah delima akan membantu pemiliknya mengatasi beragam permasalahan, termasuk permasalahan cinta.
Bukan seperti pesugihan pada umumnya, merah delima mampu membuat pemiliknya memiliki aura positif yang sangat memikat. Dengan aura itu, si empunya kemudian dapat memengaruhi orang dan mampu menyelesaikan segala sesuatu dengan mudahnya. Kakek dia dahulu memelihara batu tersebut. Kariernya kemudian lancar hingga dirinya menduduki jabatan tinggi di masa orde baru.
**
3 bulan setelah memelihara batu itu, Dika kemudian mendapatkan kekasih. Ditaruhnya batu itu di dompetnya agar selalu terus bersamanya. Dika juga mengikuti perintah sang Nenek untuk memandikan batu itu di air terjun keramat tiap sebulan sekali.
ADVERTISEMENT
Kekasih Dika ini memiliki segala sesuatu yang dirinya mau dari seorang perempuan. Batu itu membantu Dika mendapatkan pacar impiannya.
**
Jalan satu tahun berpacaran, Dika ingin merayakan hari jadi mereka. Ia menggunakan jasa party planner di sebuah rooftop hotel dan mengadakan makan malam romantis.
Setelah adzan maghrib berkumandang, Dika lantas menjemput kekasih hatinya. Tetapi naas dalam perjalanan keduanya mengalami kecelakaan. Mobil yang mereka kendarai oleng lantaran dari arah berlawan ada truk dengan kecepatan tinggi.
Seketika Dika membantung stir ke kiri dan menabrak lampu jalan. Keduanya dilarikan ke rumah sakit dengan luka yang cukup serius. Setelah dirawat intens selama dua minggu, keduanya baru pulih. Dikapun melupakan apa yang sang Nenek katakan.
ADVERTISEMENT
Ketika memimberikan batu itu, Nenek bercerita bahwa segala sesuatu pasti ada konsekuensinya. Sang kakek memakai batu itu dan mendapatkan jabatan. Tetapi Kakek juga harus kehilangan jabatan itu lantaran tersandung kasus korupsi. Kini giliran Dika yang kehilangan satu kakinya karena kecelakaan.
Tulisan ini merupakan rekayasa. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.