Konten dari Pengguna

Tantangan dan Tindakan Keadilan Dalam Penegakan HAM

Petra Valentina Pawestri Pribadi
Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana
14 Mei 2024 7:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Petra Valentina Pawestri Pribadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IIlustrasi Keadilan. Sumber Foto oleh Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-close-up-dari-kayu-gavel-5668473/
zoom-in-whitePerbesar
IIlustrasi Keadilan. Sumber Foto oleh Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-close-up-dari-kayu-gavel-5668473/
ADVERTISEMENT
Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia telah menjadi subjek perdebatan yang terus menerus, dengan banyak pihak menyoroti tantangan dan kemajuan yang telah dicapai. Masih terdapat kekurangan dalam penerapan hukum dan penegakan HAM di Indonesia. Meskipun kerangka hukum telah ada, implementasinya sering kali terhambat oleh berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran akan HAM dan kelemahan dalam sistem peradilan. Hal ini menyebabkan ketidaksetaraan perlakuan di hadapan hukum. Selanjutnya, adanya keterlibatan aparat penegak hukum dalam pelanggaran HAM masih menjadi masalah serius. Kasus-kasus pelanggaran HAM baik itu kekerasan fisik, penahanan sewenang-wenang, atau bahkan pembunuhan, masih sering terjadi. Kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam penanganan kasus-kasus semacam ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, Hak Asasi Manusia mencakup hak-hak dasar setiap individu, seperti hak atas kehidupan, kebebasan, dan perlindungan dari perlakuan yang tidak manusiawi. Kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi memperlihatkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga keadilan dan kemanusiaan.
Selain penegakan HAM, penyelesaian konflik juga memerlukan pendekatan dialogis dan damai. Pemerintah perlu membuka ruang dialog yang lebih luas dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi yang berkelanjutan dan mengakhiri siklus konflik yang merugikan banyak pihak. Dialog yang dilandasi oleh prinsip saling menghormati, keadilan, dan kesetaraan akan menjadi langkah awal yang positif dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
Kita memiliki peran penting dalam advokasi penegakan HAM dan perdamaian. Melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan advokasi publik, kita dapat menyuarakan aspirasi untuk penegakan HAM yang lebih baik di seluruh Indonesia. Dukungan terhadap lembaga-lembaga HAM, partisipasi dalam diskusi publik, dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah juga merupakan langkah-langkah konkrit yang bisa kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan, langkah-langkah konkret yang perlu diambil yaitu pertama, pemerintah Indonesia harus menegakkan keadilan dengan melakukan penyelidikan yang transparan dan adil terhadap semua laporan pelanggaran HAM, tanpa pandang bulu terhadap pelaku. Kedua, dialog damai yang inklusif harus diberikan ruang untuk berkembang yang mana pemerintah perlu membuka ruang dialog dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi politik yang berkelanjutan dan mengakhiri siklus kekerasan. Ketiga, partisipasi aktif masyarakat sipil, termasuk lembaga-lembaga HAM, media independen, dan kelompok advokasi, sangat penting dalam memperjuangkan penegakan HAM dan perdamaian. Dukungan publik dan tekanan dari berbagai pihak dapat menjadi dorongan bagi pemerintah untuk bertindak secara tegas dalam menegakkan HAM dan mencari solusi damai.
ADVERTISEMENT