Konten dari Pengguna

Dewa 19: Band Legendaris yang Mewarnai Belantika Musik Indonesia

Anggi Prastyono
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
16 Maret 2023 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Prastyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ahmad Dhani Prasetya saat membawakan lagu Hadapi Dengan Senyuman di konser Restoe Boemi di Kota Palu. Dokumentasi pribadi Reno Panggalih
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Dhani Prasetya saat membawakan lagu Hadapi Dengan Senyuman di konser Restoe Boemi di Kota Palu. Dokumentasi pribadi Reno Panggalih
ADVERTISEMENT
Musik menjadi salah satu media yang penting bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan. Musik dapat mengolah rasa dan mengekspresikan diri baik dalam kesedihan ataupun kebahagiaan. Musik seolah-olah menjadi ritual khusus bagi masyarakat dalam setiap sudut kehidupannya. Sejak zaman Yunani Kuno musik memang telah mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat pada zaman itu. Mereka menjadikan musik sebagai bagian penting dari kehidupan mereka. Orang Yunani Kuno memainkan musik sebagai cara memuja dewa-dewi mereka, dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih beradab.
ADVERTISEMENT
Dewa yang pada zaman dahulu dipuja oleh masyarakat Yunani Kuno. Kini DEWA telah mewarnai belantika musik Indonesia sejak 30 tahun silam. Ya, dewa yang dimaksud bukan dewa-dewi yang dipuja oleh orang Yunani Kuno. Melainkan sebuah grup band bergenre pop rock asal Surabaya yang awal mulanya dibentuk oleh Dhani, Erwin, Wawan, Andra pada tahun 1987 yang menjadi asal muasal terbentuknya nama DEWA, yang merupakan akronim dari nama-nama dari penggagas band tersebut. Kemudian pada tahun 1990 DEWA merekrut Ari Lasso sebagai vokalis dan menjadi awal cerita dimulainya kesuksesan DEWA di belantika musik Indonesia.
Keseruan konser Restoe Boemi yang diselenggarakan di Gelora Bumi Kaktos Kota Palu. Dokumentasi pribadi Reno Panggalih
Cerita kesuksesan DEWA diawali dengan dirilisnya album bertajuk “19” pada Oktober 1992, di mana “19” pada akhirnya melekat di nama Dewa yang dikenal masyarakat dengan sebutan Dewa 19 sampai dengan saat ini. Judul 19 pada album pertama DEWA memiliki makna bahwa pada saat itu para personel DEWA yang terdiri dari Dhani, Erwin, Wawan, Andra dan Ari Lasso berusia 19 tahun. Lagu kangen menjadi salah satu single pada album pertama yang menandai awal kesuksesan dari Dewa 19. Di mana pada era tersebut musik rock sangat digemari para penikmat musik.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Dewa 19 dalam berkarir di belantika musik Indonesia tentunya tidak berjalan mulus seperti apa yang dibayangkan. Bahkan sempat berganti personel dari Ari Bernardus Lasso ke Elfonda Mekel (Once). Sempat ada keraguan Dewa 19 akan redup pasca pergantian dari Ari lasso ke Once. Namun, dugaan itu salah, Dewa 19 makin melejit di bawah vokalis baru Once dengan album Bintang Lima yang memecahkan rekor penjualan terbanyak album Dewa 19 yang mencapai hampir 2 juta keping.
Dewa 19 feat. Virzha mampu membius ribuan penonton dengan lagu Roman Picisan ketika konser Restoe Boemi yang diselenggarakan di Gelora Bumi Kaktus Kota Palu. Dokumentasi pribadi Reno Panggalih
Tak sedikit album yang dilahirkan oleh Dewa 19 bersama kedua vokalis tersebut. Mulai dari album 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik-terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best of Dewa 19 (1999) yang diisi dengan vokalis Ari Lasso dan album Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006), dan beberapa album kompilasi lainnya di era Once. Hampir semua lagu di album-album Dewa 19 menjadi hits pada masanya, bahkan sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Selain pergantian vokalis, Dewa 19 juga sempat beberapa kali berganti personil, dari 5 nama pendiri Dewa 19, hanya Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan saja yang sampai saat ini masih bertahan bersama Dewa 19. Wawan Juniarso, Wong Aksan, Bimo, Rere, Ronald dan Tyo Nugros sempat mengisi Drummer Dewa 19. Tentunya almarhum Erwin Prasetya yang menjadi salah satu penggagas Dewa 19 tidak terelakan dari daftar nama tersebut. Rasa kekeluargaan Dewa 19 sangatlah menyentuh di hati Baladewa (sebutan untuk fans Dewa 19). Mengapa tidak, di setiap konser sebelum naik ke atas panggung, Ahmad Dhani Prasetya, ketika memimpin doa selalu menyempatkan waktu untuk mendoakan almarhum Erwin Prasetya.
Andra Ramadhan yang dijuluki Mr. Perfect oleh ahmad Dhani saat memainkan interlude lagu Pupus. Dokumentasi pribadi Reno Panggalih
30 tahun sudah ketika album pertama Dewa 19 lahir, konser bertajuk 30 tahun 30 kota 30 lagu pun semakin membuktikan bahwa Dewa 19 memang sangat layak ditasbihkan diri menjadi band legendaris Indonesia yang tak lekang dimakan oleh zaman. Berkelana dengan personil baru, Agung Yudha pada Drum, Yuke Sampurna pada Bass, Andra Ramadhan dan Ahmad Dhani memiliki dua vokalis muda Virzha dan Marcello Tahitoe yang menjadi vokalis Dewa 19 bertajuk featuring (bukan personel tetap Dewa 19). Bahkan tak jarang Ari Lasso dan Once Mekel juga manggung bersama Dewa 19 untuk mengobati rasa rindu baladewa kepada kedua vokalis yang menjadi ciri khas dari lagu-lagu Dewa 19 pada masanya.
Pasca konser Restoe Bumi, Dewa 19 berhasil memuaskan ribuan penonton di Kota Palu. Dokumentasi pribadi Reno Panggalih
Nafas Dewa 19 ternyata tidak berhenti sampai pada itu saja. Bahkan setelah memutuskan untuk pembubaran band, Dewa 19 beberapa kali sering manggung di berbagai kota. Bahkan Dewa 19 merilis single dengan Marcello Tahitoe dengan judul Juliette dan Tangis Terakhir bersama Ari Lasso. Beragam penghargaan telah diraih Dewa 19 sepanjang perjalanan karirnya. Mulai dari Anugerah Musik Indonesia hingga masuk majalah The Rolling Stones. Walaupun Dewa 19 mengawali karirnya pada tahun 1992, penggemarnya sangat beragam. Bukan hanya anak muda pada zaman itu yang sekarang sudah menjadi orang tua, kini anak-anaknya penggemar pada era itu juga telah menjadi penikmat lagu-lagu Dewa 19. Hal yang sangat mudah diucapkan dan diakui bahwa Dewa 19 menjadi salah satu grup band yang terlahir di Indonesia dan menjadi legenda hidup. Lagu-lagu Dewa 19 akan terkenang sepanjang masa.
ADVERTISEMENT