Maroko Berhasil Mencatatkan Sejarah dan Membuka Kembali Sejarah

Anggi Prastyono
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
Konten dari Pengguna
12 Desember 2022 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Prastyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sofiane Boufal ketika merayakan kemenangan Maroko atas Portugal bersama Ibunya. Sumber foto: dokumentasi FIFA World Cup Qatar 2022
zoom-in-whitePerbesar
Sofiane Boufal ketika merayakan kemenangan Maroko atas Portugal bersama Ibunya. Sumber foto: dokumentasi FIFA World Cup Qatar 2022
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Maroko itu termasuk bagian dari Indonesia. Dari Sabang sampai Maroko”, ucap tukang cukur itu.
ADVERTISEMENT
Ya, pemberitaan timnas Maroko telah menjadi headline utama di media massa dan topik utama perbincangan di berbagai tempat saat ini. Termasuk di tempat cukur ini.
Piala dunia 2022 kali memang sangat menarik, mulai dari regulasi yang tegas dari penyelenggara, hingga berbagai partai yang menyajikan banyak kejutan. Termasuk kemenangan Maroko atas Portugal yang mengantarkannya ke Semifinal Piala Dunia 2022.
Perjalanan Maroko dari fase grup sebenarnya sudah menjadi kejutan, karena mampu menjadi pemuncak grup yang berisikan Belgia (ranking 1 FIFA), Kroasia (finalis Piala Dunia 2018) dan Kanada. Kejutan selanjutnya ketika babak 16 besar, Maroko berhasil mengalahkan kandidat juara, Spanyol melalui babak adu penalti.
Fakta menarik lainnya Maroko menjadi tim yang belum pernah kemasukan dari negara lain. Bahkan 1 gol Kanada saat Maroko menang 2 – 1 atas Kanada dicetak oleh pemain Maroko sendiri yaitu Nayef Aguerd sebagai gol bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Lajunya Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022 tentu bukan hanya menjadi sejarah bagi bangsa Maroko sendiri, melainkan menjadi sejarah baru bagi benua Afrika karena telah menjadi negara pertama dari Afrika yang mampu melaju ke Semi Final Piala Dunia.
Lahirnya sejarah bagi Maroko bukan hanya melahirkan sejarah baru saja, akan tetapi juga membuat kita menjadi membuka kembali sejarah di masa lalu.
Pertandingan selanjutnya melawan Prancis tentunya mengingatkan kita tentang sejarah di masa lalu. Di mana Prancis mulai memperlihatkan keinginan mereka untuk menaklukkan Maroko pada tahun 1830. Kekuasaan Perancis di Maroko yang diakui Inggris pada tahun 1904, memancing reaksi keras dari Jerman. Krisis yang terjadi di tahun 1905 pun menghasilkan Konferensi Algeciras di Spanyol tahun 1906. Dalam konferensi itu, kekuasaan Perancis di Maroko semakin diakui.
ADVERTISEMENT
Krisis politik di Eropa yang dipicu oleh perebutan pengaruh terhadap Maroko di Eropa kembali terjadi pada tahun 1912 setelah Maroko dan Perancis menandatangani Perjanjian Fez yang menjelaskan bahwa posisi Maroko berada di bawah perlindungan Prancis.
Singkat cerita pada Oktober 1955, kelompok Jaish al-Tahrir atau Pasukan Pembebasan yang dibentuk oleh Komite Pembebasan Arab Maghrib melancarkan serangan ke jantung pertahanan dan pemukiman Prancis di kota-kota besar di Maroko.
Peristiwa di atas, bersama peristiwa lain di masa itu telah meningkatkan solidaritas di kalangan orang Maroko. Masyarakat Maroko mengenal masa itu sebagai masa revolusi yang digerakkan oleh Raja dan Rakyat atau Taourat al-Malik wa Shaab dan dirayakan setiap tanggal 20 Agustus.
Akankah laga Semifinal Piala Dunia antara Maroko vs Prancis akan kembali dirayakan oleh masyarakat Maroko seperti pada 67 tahun silam dan kembali mencatatkan sejarah baru. Atau justru Prancis yang mampu melangkah ke final secara back to back?
ADVERTISEMENT
Layak ditunggu kiprah selanjutnya timnas Maroko!