Menilik Perekonomian Negara Anggota G20 Jelang KTT di Bali

Anggi Prastyono
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
Konten dari Pengguna
13 November 2022 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Prastyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Joko widodo saat meninjau kesiapan penyelnggaraan KTT G20, Bali. Foto: Dokumentasi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekeretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko widodo saat meninjau kesiapan penyelnggaraan KTT G20, Bali. Foto: Dokumentasi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekeretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
G20 atau Group of Twenty merupakan sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2022 ini Indonesia berkesempatan menjadi Presidensi G20 yang diselenggarakan di Bali. Momen ini tentunya akan menjadi momen bersejarah bagi Indonesia yang menjadi Presidensi G20 untuk pertama kalinya. Mengambil tema “Recovery Together, Recovery Stronger”, gelaran puncak penyelenggaraan G20 di akhir dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagai acara puncaknya yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 November s.d 16 November 2022.
Melalui channel youtube Sekretariat Presiden, Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa KTT G20 akan dihadiri oleh 17 Kepala Negara Anggota G20. Di tengah situasi ekonomi dan geopolitik global yang kurang stabil, kehadiran 17 Kepala Negara Anggota G20 sudah sangat bagus, ujar Presiden Joko Widodo dalam wawancaranya.
Mengingat anggota G20 mewakilkan 80% PDB dunia, mari kita menilik perbandingan PDB per kapita anggota G20
ADVERTISEMENT
1. Amerika Serikat USD 63.544
2. Australia USD 51.812
3. Jerman USD 46.208
4. Kanada USD 43.258
5. Inggris USD 40.285
6. Jepang USD 39.539
7. Prancis USD 39.030
8. Uni Eropa USD 34.115
9. Italia USD USD 31.676
10. Korea Selatan USD 31.489
11. Arab Saudi USD 20.110
12. Rusia USD 10.127
13. Tiongkok USD 10.500
14. Argentina USD 8.442
15. Turki USD 8.358
16. Meksiko USD 8.347
17. Brasil USD 6.797
18. Afrika Selatan USD 5.091
19. INDONESIA USD 3.870
20. India USD 1.901
(Sumber Data: Bank Dunia Produksi Desember 2021)
ADVERTISEMENT
Melihat data dari Bank Dunia produksi Desember 2021 tersebut, Indonesia menjadi negara berkembang yang memiliki PDB per kapita sebesar USD 3.870. Dari anggota G20 Indonesia berada satu tingkat diatas India yang memiliki PDB per kapita sebesar USD 1.901. Amerika serikat masih menjadi yang terdepan soal PDB per kapita dengan nilai sebesar USD 63.544.
Walaupun demikian, di tengah krisis ancaman ekonomi global, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif sebesar 5,72% (year-on-year/yoy) ada kuartal III 2022. Hal tersebut tentunya memberikan harapan untuk menyongsong perekonomian Indonesia untuk kedepannya, apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat maka pendapatan per kapita masyarakat juga ikut meningkat.
Presidensi G20 Indonesia tahun ini tentu akan menjadi momen penting bagi perekonomian global di tengah krisis ancaman ekonomi dan geopolitik global. Hasil keputusan dari gelaran G20 nantinya akan berpengaruh kepada kebijakan-kebijakan strategis yang berdampak secara global. Kebijakan-kebijakan tersebut tentunya tidak hanya akan menguntungkan anggota G20 saja, tetapi juga memperhatikan negara-negara lainnya. Terutama bagi negara miskin dan berkembang. Sesuai dengan tema Presidensi G20 Indonesia “Recovery Together, Recovery stronger” harapannya seluruh dunia mampu untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT