Serunya Edukasi Satwa Dilindungi Melalui Media Boneka

Petrus Kanisius
Bekerja di Yayasan Palung
Konten dari Pengguna
16 Februari 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Petrus Kanisius tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita tentang satwa dilindungi melalui media boneka. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Cerita tentang satwa dilindungi melalui media boneka. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Penyadartahuan tentang satwa dilindungi kepada generasi muda menjadi salah satu cara yang harus dilakukan saat ini. Sampaikan cerita tentang satwa dilindungi melalui media boneka (puppet show) dengan maksud agar tumbuh kecintaan dari siswa-siswi terhadap lingkungan dan satwa dilindungi.
ADVERTISEMENT
Seperti misalnya pada Rabu (15/2/2023), melalui Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung berkesempatan menyampaikan cerita tentang satwa dilindungi di Sekolah Madrasah Ibtida’yah Sunan Ampel Ketapang.

Bertutur tentang kehidupan satwa dilindungi di alam liar

Satwa dilindungi memiliki peranan penting bagi makhluk hidup lainnya untuk terus berlanjut hingga nanti. Seperti Orangutan misalnya memiliki peran penting sebagai spesies payung dan juga sebagai petani hutan.
Ada pun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam kesempatan tersebut antara lain adalah satwa dilindungi sekaligus yang terancam punah seperti orangutan, kelempiau dan kelasi. Selain itu, ada pula bekantan yang tidak hanya dilindungi dan terancam punah tetapi juga satwa yang dikenal dengan sebutan si hidung mancung tersebut, merupakan satwa khas (endemik) Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, yang berkesempatan menjadi tokoh Pongo (orangutan) adalah Iis Kurniawati, yang menjadi mama Pongo adalah Marsya, yang menjadi Bekantan adalah Kristina Clara, sedangkan yang berperan menjadi tokoh kelasi adalah Randi.
Teman-teman yang memerankan tokoh satwa saat bertutur menggunakan media boneka ini merupakan adik-adik magang dari SMKN 1 Ketapang dan SMK St. Petrus Ketapang. "Memberikan edukasi tentang orangutan dan satwa lainnya beserta habitatnya pada anak-anak merupakan hal yang sangat menyenangkan. Banyak harapan kepada mereka sebagai generasi konservasi," ujar Manager Pendidikan Lingkungan dan Media Kampanye Yayasan Palung, Widiya Octa Selfiany.
Saat mereview kembali materi yang disampaikan sekalian quis. (Foto : Widiya |Yayasan Palung).
Lebih lanjut Widiya menambahkan bahwa menanamkan pengetahuan sejak dini merupakan tips terbaik membangun generasi di masa depan. "Menjaga orangutan dan habitatnya tugas bersama, melalui program pendidikan lingkungan memberikan edukasi sejak dini pentingnya menjaga satwa-satwa yang dilindungi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan puppet show tersebut hadir 37 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut, mereka terdiri dari 24 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Selanjutnya kegiatan Puppet Show juga dilakukan di MIS AL Bayan Ketapang, pada Kamis (16/2). Di MIS AL Bayan Ketapang. Kegiatan diikuti oleh 87 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut, mereka terdiri dari 39 orang laki-laki dan 48 orang perempuan.
Saat Puppet show di MIS Al Bayan. (Foto dok : Iis Kurniawati/YP).
Foto bersama setelah kegiatan Puppet show selesai. (Foto dok : Iis Kurniawati/YP).
Semua rangkaian kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari pihak sekolah dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.