news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

YP Adakan Pertemuan dengan KUPS di Simpang Hilir

Petrus Kanisius
Bekerja di Yayasan Palung
Konten dari Pengguna
6 Februari 2023 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Petrus Kanisius tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saat YP mengadakan pertemuan dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara. (Foto : Tim Hutan Desa Yayasan Palung).
zoom-in-whitePerbesar
Saat YP mengadakan pertemuan dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara. (Foto : Tim Hutan Desa Yayasan Palung).

Beberapa waktu lalu, Yayasan Palung (YP) mengadakan pertemuan dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara.

ADVERTISEMENT
Adapun beberapa KUPS yang mengikuti dalam pertemuan tersebut antara lain KUPS Asoka, KUPS Keripik Simpang Keramat dan KUPS Kopi Sinar Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, beberapa hal yang dibahas antara YP dan KUPS Asoka, KUPS Keripik Simpang Keramat dan KUPS Kopi Sinar Selatan.
Hendri Gunawan, Koordinator Program Hutan Desa Yayasan Palung, mengatakan, saat mengadakan pertemuan dengan KUPS Asoka dibahas beberapa hal terkait progres (kemajuan) dan kebutuhan kelompok. Saat ini, belum ada kendala terkait ketersediaan bahan baku. Pemasaran juga bukan menjadi kendala besar bagi kelompok ini karena pembeli tikar hingga saat ini masih cukup banyak. Biasanya pelanggan memesan tikar sesuai dengan motif yang mereka inginkan. Jadi yang menjadi kendala kelompok Asoka adalah membuat motif sesuai dengan permintaan pelanggan. Oleh sebab itu, diperlukan semacam pelatihan inovasi produk, membuat motif dan mewarnai tikar sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pelanggan. KUPS Asoka adalah kelompok usaha yang bergerak dibidang anyaman tikar pandan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, KUPS Keripik Simpang Keramat saat ini produksi sedang berhenti sementara karena bulan ini adalah musim masyarakat menanam padi, jadi sebagian besar anggota kelompok sibuk kerja di ladang. Produksi akan dimulai lagi ketika anggota kelompok tidak sibuk. Terkait dengan peralatan untuk membuat keripik, mereka tidak ada kendala. Hal yang menjadi kendala bagi kelompok ini adalah pemasaran, karena banyaknya saingan. Ada banyak penjual keripik yang menjual keripik mereka dengan harga yang lebih murah. Kelompok keripik simpang keramat tidak mampu menyaingi karena mereka harus membeli bahan baku pisang. Jadi jika mereka jual dengan harga yang sama dengan penjual lain atau pesaing mereka, maka mereka tidak akan mendapatkan untung.
Disisi lain, Yusniatin, selaku ketua KUPS Keripik Simpang Keramat menilai bahwa kelompok mereka memerlukan sebuah pelatihan terkait pembukuan seperti penghitungan modal, uang keluar, uang masuk dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
“Selanjutnya, kami mengadakan pertemuan dengan KUPS Kopi Sinar Selatan. Saat ini KUPS Sinar Selatan masih memproduksi kopi bubuk. Adapun bahan baku yang mereka gunakan berupa beras kopi diperoleh dengan cara dibeli dari petani kopi. Harga beli beras kopi juga masih sama yakni dengan rentang harga 35.000 - 40.000 / Kg. Sedangkan harga jual berkisar 70.000 hingga 130.000 / Kg,” kata Hendri.
Biji kopi yang sudah siap untuk diproduksi menjadaji bubuk kopi. (Foto : Tim Hutan Desa Yayasan Palung).
Lebih lanjut, Hendri mengatakan, Untuk saat ini, beberapa kendala yang dihadapi kelompok ini juga msih sama yaitu modal. Kurangnya modal membuat mereka sulit menampung atau mengumpulkan bahan baku dalam jumlah yang banyak.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung