Konten dari Pengguna

Harapan Menperin Airlangga Hartarto Saat Kunjungi Aceh; Kawasan Ekonomi Khusus Harus Jalan

27 Februari 2018 14:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PG SUMBAGUT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harapan Menperin Airlangga Hartarto Saat Kunjungi Aceh; Kawasan Ekonomi Khusus Harus Jalan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin), Ir Airlangga Hartarto MBA MMT mengharapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, yang saat ini sedang berproses dapat tumbuh dengan baik di Aceh. Pemerintah Pusat, katanya, terus mendorong agar KEK Arun segera berjalan.
ADVERTISEMENT
“KEK itu untuk merevitalisasi industri yang ada di sana, ya kita ketahui industri di sana kurang bahan baku. Jadi dengan KEK ini diharapkan bisa difasilitasi, lebih cepat lagi, karena fasilitasnya dari pemerintah akan dimudahkan,” kata Airlangga saat diwawancarai awak media usai peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di Kantor Partai Golkar Aceh, di Banda Aceh, Minggu (25/2).
Menurut Airlangga, KEK Arun bukan project baru tapi brown field (sudah ada), tinggal dikembangkan. “Harus jalan, semuanya harus jalan, ini baru kita mulai, izinnya baru berproses. Kawasan ekonomi akan kita dorong, seperti KEK ini potensinya sangat tinggi,” kata Airlangga.
Kedatangan Airlangga Hartarto ke Aceh, selain menghadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di DPD I Partai Golkar Aceh, juga mengisi kuliah umum di Unsyiah dan turut meresmikan gedung Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsyiah di kompleks kampus tersebut.
ADVERTISEMENT
Terkait KEK, kata Airlanga, pemerintah akan mencoba memfasilitasi industri agar bisa tumbuh. Tapi, kunci utama KEK Arun adalah pada bahan baku. Selama ini bahan baku menjadi persoalan utama. Oleh karena itu, regasivikasi sudah ditaruh di Aceh, hal itu diharapakan bisa memberi dampak yang baik. “Tentu tinggal kita tunggu, mendorong agar jumlah gas yang masuk nantinya bisa bersaing,” kata Menperin.
Selain itu, perusahaan atau industri juga diharapkan untuk memperhatikan beberapa hal agar bisa bersinergi dalam menjalankan kawasan ekonomi tersebut, seperti mencukupkan modalnya dan memperhatikan infrastruktur seperti gas dan hal lainnya. Ditanya apa permasalahan yang dialami proses pengembangan KEK Arun saat ini, Airlangga menjawab singkat. “Tanya sama pemerintah daerah, ya.”
Sementara dalam kuliah umumnya di Unsyiah, Airlangga Hartarto mengajak mahasiswa menekuni dunia digital dan start-up agar mampu bersaing di era industri keempat. Dalam kuliah umum yang digagas Unsyiah dan IKA tersebut, Airlangga mengangkat tema ‘Revolusi Industri 4.0 dan Sumber Daya Manusia Indonesia’.
ADVERTISEMENT
Menurut Airlangga, saat ini dunia industri mengalami perubahan besar dan telah masuk di era revolusi industri keempat atau yang dikenal dengan Industri 4.0. Perubahan ini ditandai dengan berkembangnya dunia teknologi digital yang diintegrasikan ke dalam proses produksi industri. Untuk itu, ia mengajak mahasiswa mengambil kesempatan ini dengan meningkatkan kemampuan dan kreatifitas terutama di bidang digital.
“Industri keempat bukan hanya dimonopoli oleh anak-anak teknik, tetapi semua orang harus menguasai itu apapun jurusannya,” tegas Airlangga. Kuliah umum itu dipandu oleh Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng dan Ketua IKA Unsyiah, Sulaiman Abda.
Ia juga mengusulkan agar Unsyiah memasukkan tiga mata pelajaran wajib yang harus dikuasai mahasiswa di tahun pertama perkuliahannya. Tiga mata pelajaran itu adalah bahasa Inggris, statistik, dan bahasa programer (coding). Langkah ini dilakukan agar menyiapkan generasi yang mampu bersaing di dunia industri keempat. “Saya berharap tecno park juga dibangun di Unsyiah untuk memberikan kesempatan anak muda dalam berkreatifitas menghasilkan produk,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Usai kuliah umum, Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto juga meresmikan gedung Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsyiah di komplek kampus tersebut. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita bersama Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng dan Ketua IKA Unsyiah, Sulaiman Abda.
Kehadiran Airlangga ke Banda Aceh, disambut oleh segenap kader Partai Golkar, baik pengurus atau kader di tingkat DPD I Aceh hingga sejumlah jajaran, Banda Aceh, Aceh Besar, dan kader dari kabupaten/kota lainnya. Dalam lawatannya, ia didampingi beberapa pengurus dari DPP Partai Golkar dan Ketua Umum DPD I Golkar Aceh, TM Nurlif.
Saat diwawancarai terkait persiapan Partai Golkar untuk Pileg dan Pilpres 2019, Airlangga mengatakan beberapa hal. Pertama, Partai Golkar sudah memutuskan untuk kembali mendukung Joko Widodo sebagai calon Presiden RI ke depan. Begitu juga untuk pileg, Golkar menginstruksikan semua jajaran harus menang. “Untuk Aceh silakan tanya ke Ketua DPD-nya ya, instruksinya harus menang, harus dapat kursi sebanyak-banyaknya,” pungkas Airlangga.
ADVERTISEMENT