Konten dari Pengguna

Capek Jadi Kuat Terus

Piah Puspita
Mahasiswi Universitas Pamulang Progam Studi Ilmu Komunikasi
6 Juli 2025 15:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Capek Jadi Kuat Terus
Kita terbiasa terlihat kuat, tapi jarang diberi ruang untuk jujur bahwa kita lelah. Padahal tidak apa-apa jika hari ini kita ingin berhenti sejenak.
Piah Puspita
Tulisan dari Piah Puspita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Illustrasi kuar sumber: unsplash,com/KirstenMarie
zoom-in-whitePerbesar
Foto Illustrasi kuar sumber: unsplash,com/KirstenMarie
ADVERTISEMENT
Kita diajarkan untuk tangguh. Untuk tidak mengeluh. Untuk tetap tersenyum walau hati remuk. Katanya, kuat itu keren. Tapi tak ada yang bilang kalau menjadi kuat terus-terusan itu melelahkan.
ADVERTISEMENT
Di balik orang yang terlihat tenang, sering kali ada kepala yang penuh pikiran dan dada yang sesak oleh beban yang tak dibagi. Kita terlalu sering bilang “nggak apa-apa”, padahal sebenarnya tidak baik-baik saja.
Yang lebih menyedihkan, kadang kita justru takut terlihat rapuh. Karena dunia terbiasa mengagumi mereka yang tidak pernah jatuh, bukan mereka yang berani jujur soal lukanya.
Saya menulis ini karena saya juga lelah. Lelah menahan air mata, lelah menyimpan semua sendiri. Dan mungkin kamu juga sedang merasakannya. Maka izinkan diri kita untuk tidak kuat hari ini. Boleh istirahat. Boleh menangis. Boleh merasa bingung.
Karena menjadi kuat bukan berarti tidak pernah lelah. Tapi tahu kapan harus berhenti, dan kapan harus minta tolong.
ADVERTISEMENT