Konten dari Pengguna

si Jantung Merah Delima Hutan Rimba

Pilo Poly
Pengelola @Puisi_Kompas | Magang di @tempodotco | He who has a why believe for can bear whith almost any how: Nietzsche
30 Oktober 2017 12:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pilo Poly tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Basah hujan sepanjang tahun,
belum tentu membuat gigil, sayang.
Kecuali kepergianmu,
ADVERTISEMENT
si jantung merah delima hutan rimba.
Ingin kurantau hatimu,
degup dan makna apa di dalamnya.
Namun lirih, Yun..
Namamu telah semerbak kenanga.
Telah pergi kau ke lain rindu, Yun.
Sedang orang-orang menyebut namamu,
penuh dan khidmat, menyentuh bagai
derau hujan yang mencari kemarau dalam mataku.
Kenapa ada rindu yang tiba-tiba
basah seperti ini, Yun?
Jakarta, 2016
Note:
Puisi ini saya tulis tanggal 04 May 2016, jam 01:11:45 AM, untuk mengenang Yuyun. #NyalauntukYuyun, #Kamiuntukyuyun#Yuyunadalahkami