Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Go-Jek Siapkan Go-Pay Syariah untuk Pengguna Muslim?
4 April 2018 16:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Pingit Aria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Notifikasi berisi sebuah survei muncul pada aplikasi Go-Jek saya. Iseng, saya pun mengisinya sembari makan siang.
Survei itu berisi beberapa pertanyaan yang diklaim untuk mendukung pelayanan Go-Pay. Di antaranya, ada pertanyaan menyangkut identitas dan profil keuangan, termasuk pekerjaan dan besaran penghasilan saya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga pertanyaan soal harapan saya terhadap layanan Go-Pay; seberapa penting kemudahan isi ulang saldo Go-Pay; apakah saya berharap bisa mengirim saldo Go-Pay ke rekening bank, dan lain-lain.
Tapi yang paling menarik bagi saya, adalah pertanyaan ini:
“Penting bagi saya untuk Go-Pay sesuai dengan prinsip hidup saya (misal: prinsip syariah, dll).”
Pilihan jawaban dari pertanyaan itu diwakili dengan angka 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju).
Saya jadi menebak-nebak apa yang direncanakan oleh Nadiem Makarim. Go-Pay Syariah rasanya cukup masuk akal. Potensi transaksinya pasti besar; selain bagi hasil dari dana mengendap (floating fund) saldo Go-Pay, pembayaran zakat, infaq, sedekah pun seharusnya bisa dilakukan melalui aplikasi. Apalagi, saldo Go-Pay untuk akun terverifikasi mencapai Rp 10 juta.
ADVERTISEMENT
Belum lagi bila saldo Go-Pay nantinya bisa ditransfer ke rekening bank. Bisa saja Go-Pay turut menggarap tabungan haji dan umroh yang nilainya lebih besar lagi.
Tidak ada penjelasan dan Go-Jek. Saya juga tidak mendapat imbalan dari mengisi survei itu. Padahal, makan siang saja tidak ada yang gratis. Hehehe…
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini