news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pandemi Duka Berlarut bagi Pelajar Tingkat Akhir

Pinka Yulia
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
6 Juli 2021 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pinka Yulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by StockSnap (https://pixabay.com/id/photos/orang-orang-laki-laki-perempuan-2562626/)
zoom-in-whitePerbesar
Image by StockSnap (https://pixabay.com/id/photos/orang-orang-laki-laki-perempuan-2562626/)
ADVERTISEMENT
Cerita ini berkisah tentang pengalaman pribadi seorang pelajar tingkat akhir SMA, di mana ia tidak bisa menikmati setengah semester dikarenakan terhalang pandemi yang muncul di awal tahun 2020. Awal semester 2 yang biasanya untuk pelajar tingkat akhir menyiapkan persiapan masuk perguruan tinggi sekarang dilakukan di rumah saja. Biasanya bimbingan ekstra, membuat tim belajar bersama, nongkrong di tempat langganan dan jalan-jalan setelah lepas pulang sekolah sekarang tidak ada. Semuanya dilakukan di rumah, mulai dari pembelajaran, bimbingan sampai ujian.
ADVERTISEMENT
Awal pandemi pelajar merasa bosan dengan kegiatan di rumah saja, keterbatasan ruang dan waktu yang kurang efisien menjadi masalah tersendiri bagi pelajar. Waktu yang tidak terasa karena cepat selesai dan seketika sudah ujian saja. Khusus untuk pelajar tingkat akhir SMA dilakukan pembekalan untuk menuju ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dilakukan di sekolah. Diberikannya bimbingan materi dan mental dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Hari demi hari dilalui pelajar tingkat akhir sampai pemerintah menetapkan peniadaan ujian nasional UN. Ada rasa senang dan kesal karena pelajar tingkat akhir sudah menyiapkan materi dari jauh jauh hari tetapi ujian nasional dihapuskan. Kita hanya bisa mengambil hikmahnya saja, pemerintah sudah mengupayakan yang terbaik untuk negara.
Kesedihan berikutnya pelajar tingkat akhir tidak bisa merayakan kelulusan setelah perjuangan 3 tahun menempuh pendidikan. Kesedihan terus berlarut sampai ketika bulan ramadhan datang dan angkatan pelajar tingkat akhir membuat acara bakti sosial untuk merayakan kelulusannya yang dirasa lebih bermanfaat dari pada corat coret baju yang tidak berguna.
ADVERTISEMENT
Dari sini kita dapat memetik pembelajaran bahwa ketika kita mendapatkan kesusahan, janganlah menghindar karena tuhan tidak akan memberikan cobaan bagi umatnya yang melebihi batas.