Drama: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Tujuan

Sumber: Pixabay. Topeng Drama

Karya sastra dibagi menjadi tiga, yaitu Puisi, Prosa, dan Drama. Namun, ketiganya memilki perbedaan baik dari segi penulisan ataupun ciri khusus yang digunakan dari ketiga karya sastra tersebut. Pada pembahasan kali ini, saya lebih tertarik untuk membahas drama. Karena drama memiliki keunikan tersendiri daripada karya sastra lainnya. Selebihnya akan kita ulas melalui pemaparan saya, yang didapat melalui referensi lain.

Drama adalah suatu karya sastra yang memiliki keunikan dan estetika tersendiri daripada karya sastra yang lain, mengapa demikian? Karena drama melibatkan semua keterampilan berbahasa. Dari mulai persiapan seperti naskah, dialog, dan pementasan drama. Adapun yang berkaitan dengan drama, kita harus memiliki kemampuan berbahasa seperti menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Dalam istilah lain, drama disebut dengan komedi Istanbul. Karena dahulu ceritanya mengenai keajaiban di Istanbul. Selain itu, drama juga berkaitan dengan tokoh atau lakon dan sebuah naskah cerita yang akan dipentaskan. Segala hal yang berbentuk tokoh, baik itu protagonis dan protagonis, akan dilakukan melalui naskah dan perlunya menggunakan kemampuan berbahasa, berekspresi sekaligus menyimak.

Tokoh protagonis diketahui dapat menggambarkan watak tokoh yang baik dan biasanya lebih sering diceritakan yang mengarah kepada tokoh utama, sedangkan tokoh antagonis memiliki sifat yang berlawanan dengan tokoh protagonis dan cenderung jahat. Karena dalam bermain drama, selain menggunakan kemampuan berbahasa tentunya harus menggunakan rasa dan mampu mengekspresikan watak tokoh dengan sebaik mungkin, agar penonton dapat terbawa suasana ketika melihat apa yang diperankan oleh tokoh dengan baik sesuai dengan naskah dan karakternya masing-masing.

Ciri-ciri Drama terbagi menjadi empat bagian, diantaranya:

1. Pada drama memiliki dialog dan percakapan

2. Dalam drama terdapat isi dari sebuah cerita, kisah dan narasi yang disampaikan melalui dialog atau percakapan antar tokohnya

3. Teks drama memiliki pertunjukan khusus yang dilakukan oleh pemerannya, misal mampu bermain ekspresi (bahagia dan kecewa), melakukan aksi (berlari, melompat, menabrak dan lain-lain)

4. Penulisan percakapan pada drama, tidak terlalu menggunakan tanda petik (“). Karena drama secara ekslusif menggunakan dialog sebagai isi.

Selain itu, drama juga memiliki tujuan bagi kehidupan sehari-hari. karena kehidupan juga menjadi salah satu cerminan untuk mengekspresikan diri sebagai wadah untuk menjadikan seseorang lebih percaya diri, memiliki pemikiran yang kritis dan berani mengutarakan sesuatu, karena memiliki kemampuan dalam berbahasa. Salah satu tujuannya yaitu:

a. Sebagai hiburan untuk semua kalangan masyarakat.

b. Memiliki pengetahuan tentang teater.

c. Sebagai media untuk mengembangkan suatu bakat melalui keunikan yang ada dalam drama.