Konten dari Pengguna

Sikap Belanda terkait Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Pipit Widayana
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
10 April 2022 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pipit Widayana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
gambar oleh penulis
ADVERTISEMENT
27 Desember 1949 merupakan awal penyerahan kedaulatan yang dilakukan Belanda atas kemerdekaan Indonesia. Namun, pengakuan tersebut tidak diutarakan Belanda dengan tegas. Kemudian, di negara Belanda mulai banyak bermunculan pro dan kontra terkait penyerahan kedaulatan ini. pro dan kontra tersebut pada akhirnya berujung pada pembentukan Republik Indonesia Serikat. Di mana Indonesia hanya dianggap sebagai negara Federasi.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya hanya itu, diantara rakyat Indonesia juga terdapat banyak pro dan kontra terkait pembentuk kan negara Federasi ini. Tokoh atau kelompok yang memang mempelajari pendidikan barat, mendukung Indonesia sebagai negara Federasi. Namun, kelompok pejuang nasionalis lebih mendukung agar Indonesia tergabung negara kesatuan. Dan berkat kekuatan bersama, pada akhirnya Indonesia tetap memutuskan untuk menggabungkan diri sebagai negara kesatuan Indonesia.
Belanda yang kurang tegas dalam memberi penyerahan terkait kedaulatan Indonesia, menjadikan banyak pihak yang menuntut Belanda untuk segera dengan jelas mengakui kedaulatan Indonesia dan permintaan maaf kepada Indonesia atas apa yang pernah dilakukan Belanda pada masa penjajahan. Kemudian, tuntutan ini memunculkan isu besar di antara para veteran ataupun rakyat Belanda. Banyak dari veteran Belanda yang tidak setuju jika Belanda harus meminta maaf kepada Indonesia karena itu merupakan peristiwa masa lalu yang sudah terjadi. Namun, tidak sedikit juga yang setuju apabila Belanda meminta maaf kepada Indonesia dengan dasar kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Bahkan setelah setelah 16 Agustus 2005 dalam perayaan 60 tahun kemerdekaan Indonesia, lewat pidato dari menteri luar negeri Belanda, Belanda masih tetap memilih bungkam dan tidak memberi pernyataan tegas terkait pengakuan kedaulatan Indonesia. Meski pun begitu, kita harus bersyukur bahwa kita bisa merdeka dengan kaki tangan sendiri. Dan menyikapi hubungan antara Indonesia dan Belanda dengan prinsip humanisme, bahwa seseorang dapat memahami sesama dan memaafkan pihak yang jahat karena dengan begitu kita memiliki sikap politik yang bijaksana.