Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Selesai Pandemi Langsung Lancar Ngomong Inggris!
10 Agustus 2021 14:48 WIB
Tulisan dari Lukman Dwi S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selesai Pandemi Langsung Lancar Ngomong Inggris!

Ungaran (15/07/21)- “JAGO INGGRIS TANPA PENGGARIS”, sebuah judul program yang digunakan dua mahasiswa KKN Tim II UNDIP (Lukman dan Adit) dalam upaya meningkatkan efektivitas belajar dengan bantuan aplikasi Duolingo dan Memrise. Kita semua tahu bahwa adanya lonjakan kasus covid yang terjadi, telah menimbulkan berbagai permasalahan dalam segala aspek, termasuk salah satunya pada sektor pendidikan. Fenomena inilah yang memicu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, membantu masyarakat dengan semaksimal mungkin. Tentu saja, tanpa melupakan protokol kesehatan yang ketat demi mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19.
Sejalan dengan hal tersebut, sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyakat, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Pondok Pesantren Al Mu’awanah, Kelurahan Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang. Berinisiatif memberikan sebuah penyuluhan dan pengajaran kepada santri Pondok Pesantren Al Muawanah, tentang mudahnya belajar bahasa inggris dengan aplikasi belajar gratis yaitu Duolingo dan Memrise. Penyuluhan ini berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang berfokus dalam Pilar Pembangunan Sosial guna mencapai pendidikan yang berkualitas.
Antusiasme para peserta ditunjukkan sejak awal acara, dimulai dari pemberian materi dasar, pengenalan aplikasi terhadap peserta, dan keterlibatan langsung peserta dalam menjawab contoh soal yang diberikan. Dilanjutkan dengan praktek penggunaan aplikasi yang dilakukan dengan smartphone milik masing-masing peserta. Meskipun beberapa diantara peserta sedikit malu-malu, dan masih kurang mengerti tentang beberapa hal, rasa ingin tahu mereka sangatlah tinggi. Harapannya dengan adanya sosialisasi dan pengajaran ini, para santri dapat menguasai lebih dalam tentang keahlian berbahasa inggris, yang dapat membantu mereka di kemudian hari.
Terdapat pula filosofi dari judul program yang digunakan. Yaitu, “Jago Inggris Tanpa Penggaris” Penggaris sendiri bisa diartikan sebagai pengukur suatu pencapaian seseorang dalam kehidupannya. Baik berupa pangkat dalam pekerjaan, status sosial dalam bermasyarakat, ataupun nilai ijazah pada hari kelulusan sekolah. Angka 0 sebagai penunjuk kegagalan, angka 60 sebagai penunjuk batas aman, dan angka 100 sebagai penunjuk keberhasilan. Dalam hal ini pencapaian terhadap suatu nilai bukanlah fokus dari program yang dilaksanakan. Lantas, pesan yang ingin disampaikan adalah “Belajarlah perlahan dan jadikanlah itu sebagai kebiasaan tanpa perlu menghiraukan batas minimum dalam nilai mata pelajaran”.
ADVERTISEMENT
Penulis : Lukman Dwi Susanto
DPL : Ibu Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si
Ungaran, 15 Juli 2021
-BERGERAK BERSAMA WUJUDKAN AKSI NYATA-