Konten dari Pengguna

Pencemaran Lingkungan di Kawasan Pegunungan

Pius Alfredo De Flores
S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Universitas Terbuka Indonesia - Pegawai Honorer Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur (Sebagai DRIVER/SUPIR) - Tugas tambahan Asisten Pejabat Fungsional Peneliti -
30 Mei 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pius Alfredo De Flores tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sampah di Kawasan Jalur Pendakian. (Generated with AI Copilot)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sampah di Kawasan Jalur Pendakian. (Generated with AI Copilot)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pencemaran lingkungan di kawasan pegunungan akibat sampah berserakan merupakan masalah yang semakin mengkhawatirkan. Aktivitas pendakian yang meningkat tanpa diimbangi dengan kesadaran lingkungan yang baik menyebabkan penumpukan sampah di jalur pendakian dan sekitar area puncak. Banyaknya pendaki pemula dan pendaki yang hanya mengikuti trend menjadi salah satu penyebab dari meningkatnya kasus pencemaran lingkungan di wilayah jalur pendakian.
ADVERTISEMENT
Pegunungan adalah salah satu ekosistem penting yang menyediakan berbagai jasa lingkungan seperti penyediaan air bersih, habitat bagi flora dan fauna, serta tempat rekreasi. Namun, peningkatan aktivitas wisata alam, terutama pendakian gunung, telah membawa konsekuensi negatif berupa pencemaran lingkungan. Sampah berserakan menjadi pemandangan umum di banyak gunung populer, yang tidak hanya merusak keindahan alam, tetapi juga mengancam keseimbangan ekosistem.
Dampak negatif sampah di gunung meliputi kerusakan ekosistem, di mana sampah anorganik seperti plastik, kaleng, dan botol kaca dapat bertahan di lingkungan selama bertahun-tahun, menghambat pertumbuhan tanaman, dan merusak habitat hewan; pencemaran air, di mana sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari sumber air di pegunungan karena bahan kimia berbahaya seperti baterai dan botol plastik yang meresap ke dalam tanah, mencemari air yang digunakan oleh masyarakat sekitar dan ekosistem; gangguan fauna, di mana sampah makanan yang ditinggalkan oleh pendaki dapat menarik perhatian hewan liar, mengubah perilaku alami mereka, dan berpotensi menyebabkan konflik antara manusia dan satwa liar; serta estetika dan kualitas pengalaman, di mana keindahan alam dan pengalaman pendakian terganggu oleh keberadaan sampah, menurunkan daya tarik wisata alam, dan merugikan ekonomi lokal yang bergantung pada pariwisata.
ADVERTISEMENT
Selain itu upaya penangan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sampah di jalur pendakian juga perlu diperhatikan, misalnya dengan membakar sampah tersebut. Membakar sampah memang cara yang paling mudah dan efisien, namun memiliki resiko yang sangat tinggi untuk memicu kebakaran hutan di kawasan gunung tersebut.
Ilustrasi Kerjasama Membersihkan Sampah. (Generated with AI Copilot)
Pencemaran sampah di kawasan pegunungan merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Melalui edukasi, regulasi, penyediaan fasilitas, serta partisipasi aktif masyarakat, masalah ini dapat diatasi. Menjaga kebersihan gunung bukan hanya tanggung jawab individu pendaki, tetapi juga tanggung jawab kolektif untuk memastikan kelestarian alam bagi generasi mendatang. Salah satu upaya dari menjaga stabilitas kebersihan jalur pendakian gunung adalah mengadakan even yang mengajak komunitas pendaki untuk kerja bakti membersihkan gunung.
ADVERTISEMENT