Konten dari Pengguna

Prodi TI UNDIRA Berikan Edukasi Literasi Digital kepada Sekolah Lansia di Bekasi

Pengabdian UNDIRA
Berita dari Universitas Dian Nusantara terkait kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
14 Januari 2025 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengabdian UNDIRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bekasi, 1 November 2024 – Dalam rangka memberdayakan masyarakat lanjut usia (lansia) di era digital, program studi Teknik Informatika Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) menggelar program edukasi literasi digital bagi 55 peserta Sekolah Lansia dari Kelurahan Jatisampurna, Kota Bekasi, yang dikelola oleh lembaga Indonesia Ramah Lansia (IRL). Kegiatan ini berlangsung di Kampus Cibubur UNDIRA dan bertujuan untuk meningkatkan literasi digital para lansia agar mampu menggunakan teknologi dengan aman, bijak, dan produktif.
Sesi foto bersama peserta Sekolah Lansia
zoom-in-whitePerbesar
Sesi foto bersama peserta Sekolah Lansia
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin Sekolah Lansia di Kelurahan Jatisampurna, Kota Bekasi, yang berfokus pada pemberdayaan lansia melalui pendidikan nonformal. Dipandu oleh lima dosen, yaitu Bias Yulisa Geni, S.Kom., M.Kom., Dea Andini Andriati, S.Kom., M.M.S.I., Muhammad Patria, S.T., M.M.S.I., Boy Yuliadi, S.Kom., M.Kom., dan Imam Mulya, S.Kom., M.M.S.I., acara ini dirancang dengan pendekatan interaktif dan partisipatif. Para peserta diajak untuk aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mempraktikkan teknologi langsung di lokasi.
ADVERTISEMENT

Pengenalan E-Commerce untuk Lansia

Pada sesi pertama, peserta diajak mengenal dunia e-commerce dan langkah-langkah aman dalam berbelanja online. Lansia diajarkan cara memilih official store di marketplace, membaca ulasan dari pembeli sebelumnya, dan mengenali ciri-ciri diskon yang mencurigakan. Pendekatan ini bertujuan untuk melindungi lansia dari risiko penipuan online yang marak terjadi.
Pemaparan materi pengenalan e-commerce untuk Lansia oleh Bias Yulisa Geni
Seorang peserta, Bapak Ashadi, mengungkapkan kekhawatirannya, “Saya sering bingung memilih toko saat belanja online. Bagaimana cara memastikan bahwa toko tersebut tidak menipu?” Menanggapi pertanyaan ini, Bias Yulisa Geni memberikan panduan praktis. “Bapak bisa memastikan memilih toko dari official store, membaca ulasan pembeli, dan selalu berhati-hati terhadap diskon yang terlihat tidak masuk akal,” jelasnya.
Sesi ini juga mencakup simulasi langsung menggunakan aplikasi marketplace, sehingga peserta dapat memahami langkah-langkah bertransaksi secara aman.
ADVERTISEMENT

Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Interaksi Sosial

Sesi kedua membahas pentingnya media sosial sebagai sarana untuk menjaga hubungan sosial, terutama di kalangan lansia yang sering merasa terisolasi. Peserta diajarkan cara menggunakan WhatsApp dan Facebook untuk tetap terhubung dengan keluarga, berbagi kabar, serta menjaga komunikasi dengan kerabat jauh.
Pemaparan materi pemanfaatan media sosial oleh Dea Andini Andriati
Ibu Rismiati, salah satu peserta, bertanya, “Apakah video call menggunakan WhatsApp akan mengurangi pulsa telepon?” Dea Andini Andriati menjawab dengan jelas, “Video call menggunakan data internet, jadi Bunda perlu memastikan paket data tersedia. Jika tidak ada paket data, maka provider akan menggunakan pulsa telepon, yang biasanya lebih mahal.”
Sesi tanya jawab oleh Boy Yuliadi
Pada sesi yang sama, Ibu Hj. Latifah bertanya, “Apakah ada dampak buruk jika menggunakan smartphone terlalu lama?” Boy Yuliadi menjelaskan, “Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata akibat cahaya dari layar. Selain itu, hindari meletakkan smartphone terlalu dekat dengan posisi tidur karena radiasi sinyalnya dapat berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang.”
ADVERTISEMENT
Peserta juga mendapatkan panduan tentang pengaturan privasi di media sosial dan cara menghindari penipuan melalui pesan pribadi.

Menyaring Informasi Digital untuk Mencegah Hoaks

Sesi ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan. Lansia diajarkan cara mengenali hoaks, seperti judul yang provokatif, tanda seru berlebihan, dan sumber yang tidak jelas. Peserta juga diperkenalkan dengan alat verifikasi informasi seperti Google Fact Check dan Turn Back Hoax untuk membantu mereka memeriksa kebenaran berita yang mereka terima.
Pemaparan materi pencegahan hoaks oleh Muhammad Patria
Ibu Hj. Martini mengajukan pertanyaan, “Bagaimana cara membedakan undangan digital berbentuk APK yang asli dengan yang berbahaya?” Imam Mulya menjawab, “APK adalah file instalasi aplikasi yang biasanya memiliki ekstensi .apk. Jika menerima file seperti ini dari pengirim yang tidak dikenal, abaikan saja, karena itu bisa berbahaya. Selain itu, selalu pastikan pengirimnya adalah orang yang Bunda kenal.”
Sesi tanya jawab oleh Imam Mulya
Ibu Darsih juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pesan di WhatsApp. “Bagaimana cara memastikan pesan itu asli atau hoaks?” Muhammad Patria menjelaskan, “Pesan yang diteruskan berkali-kali akan ditandai dengan label ‘Forwarded’. Jika pesan itu mencurigakan, Bunda bisa memvalidasinya dengan bertanya kepada keluarga atau menggunakan alat seperti Turn Back Hoax.”
ADVERTISEMENT

Antusiasme Peserta dan Dampak Positif

Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan, terutama dalam sesi tanya jawab dan praktek langsung. Banyak peserta mengaku merasa lebih percaya diri setelah mendapatkan pengetahuan baru tentang teknologi. “Saya sekarang paham cara belanja online yang aman dan menggunakan media sosial untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga. Ini sangat bermanfaat,” ujar Ibu Hj. Mariana.
Antusiasme dan keaktifan peserta
Kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap pemahaman lansia tentang pentingnya menjaga privasi digital dan melindungi diri dari hoaks. Peserta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di era digital.

Komitmen UNDIRA dalam Pengabdian Masyarakat

Program ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dijalankan Universitas Dian Nusantara untuk berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok lansia. “Kami berharap program ini dapat menjadi model edukasi di wilayah lain. Literasi digital adalah kunci agar lansia tetap aktif, aman, dan terlindungi di era teknologi,” ujar Muhammad Patria.
Sesi foto bersama pengurus Sekolah Lansia di Kel. Jatisampurna, Kota Bekasi
Dengan keberhasilan program ini, Universitas Dian Nusantara menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan masyarakat yang cerdas, tangguh, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa lansia memiliki potensi besar untuk belajar dan beradaptasi dengan tantangan zaman.
ADVERTISEMENT