Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Anak Perempuan Indonesia Bicara dalam Konferensi Pengurangan Risiko Bencana
21 Oktober 2024 23:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Plan Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manila, Filipina – 17 Oktober 2024. The Asia-Pacific Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction (APMCDRR) atau Konferensi Tingkat Menteri se Asia-Pasifik tentang Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 telah dilaksanakan di Manila, Filipina, dari 14-18 Oktober 2024. Plan International di Asia dan Pasifik selama satu minggu telah berperan penting dalam dengan mengadvokasi keterlibatan aktif anak perempuan, anak laki-laki, dan kaum muda dalam pengurangan risiko bencana (DRR) serta aksi iklim.
ADVERTISEMENT
APMCDRR 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Filipina dan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) menjadi agenda penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan kerja sama dalam mengimplementasikan Kerangka Kerja Sendai. Tema konferensi, "Surge to 2030: Enhancing Ambition in Asia-Pacific to Accelerate Disaster Risk Reduction," juga menyoroti solusi inovatif dan mendorong komitmen mendesak untuk mengurangi risiko bencana pada 2030.
Stevi menjadi salah satu pemimpin muda yang mewakili Plan International dalam APMCDRR 2024 dari Indonesia. Selain dirinya, Plan International juga diwakili oleh delegasi dari Filipina, Timor-Leste, Nepal, Bangladesh, Jerman, dan negara-negara Asia-Pasifik lainnya.
Sebagai Duta Youth Leadership Academy (YLA) for Gender dan Climate Action oleh Plan International, didukung Rockefeller Foundation, dan pendiri Greeneighbour Indonesia, Stevi telah berperan aktif dalam mengadvokasi transisi energi dan adaptasi iklim, terutama di komunitas pesisir yang rentan.
ADVERTISEMENT
Stevi mempresentasikan keberhasilan proyek komunitasnya yang memperkenalkan panel surya untuk mengurangi ketergantungan nelayan sebagai kelompok yang termarjinalkan di Jakarta Utara pada bahan bakar fosil. Dalam konferensi ini, Stevi juga menyoroti pentingnya peran kaum muda dalam pengurangan risiko bencana (PRB), terutama dalam melindungi kelompok yang paling rentan.
"Dampak perubahan iklim tidak dirasakan secara setara; dampaknya lebih berat bagi mereka yang sudah terpinggirkan, terutama penyandang disabilitas. Kami mendorong pemangku kepentingan untuk mendanai dan melaksanakan lebih banyak kampanye yang ramah disabilitas guna meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim dan risiko bencana,” ungkap Stevi.
Keterlibatan Kaum Muda dalam Pengurangan Risiko Bencana di Asia-Pasifik: Panggilan untuk Aksi
Kawasan Asia-Pasifik menghadapi risiko bencana yang semakin meningkat akibat perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan ketidaksetaraan sosial. Pada tahun 2022, lebih dari 140 bencana terjadi di Asia-Pasifik, menyebabkan lebih dari 7.500 kematian, berdampak pada lebih dari 64 juta orang, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai 57 miliar dolar Amerika Serikat. Lebih dari itu, berbagai kelompok rentan seperti anak perempuan, perempuan muda, serta penyandang disabilitas mengalami dampak yang tidak setara dari bahaya iklim.
ADVERTISEMENT
Vanda Lengkong, Regional Head of Humanitarian Preparedness, Response and Resilience, Plan International in Asia and the Pacific mengangkat fokus utama Plan International dalam konferensi ini yaitu pengurangan risiko bencana yang berpusat pada anak dan kaum muda serta responsif gender.
“Dalam APMCDRR 2024, kami mengadvokasi agar anak-anak dan kaum muda yang merupakan pemimpin masa depan dan agen perubahan aktif harus sepenuhnya dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait bencana dan iklim,” ungkap Vanda.
Sebagai bagian dari upaya ini, Plan International telah tergabung dalam sekretariat Asia Pacific Coalition for School Safety (APCSS) untuk mengoordinasikan jaringan luasnya dan bekerja sama dengan mitra regional untuk memperkuat suara kaum muda dalam mengatasi risiko iklim dan bencana serta melindungi kelompok rentan.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi lainnya adalah bersama Major Group for Children and Youth dalam Forum Pemangku Kepentingan Anak dan Kaum Muda dalam APMCDRR 2024. Melalui kolaborasi ini Plan International akan terus memperjuangkan inisiatif Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk membangun ketahanan di lingkungan pendidikan yang sekaligus memperingati Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana pada 13 Oktober.
Plan International juga mendesak pemerintah dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung partisipasi kaum muda yang bermakna dalam ketangguhan bencana. Hal ini mencakup penyediaan sumber daya keuangan dan teknis untuk inisiatif PRB yang dipimpin kaum muda, mempromosikan kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan, dan memastikan suara kaum muda menjadi bagian integral dari semua tahap pengelolaan dan pemulihan risiko bencana.