Konten dari Pengguna

Lari Amal Jelajah Timur Hadir di NTB, Perluas Pembangunan Akses Air Bersih

Plan Indonesia
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada tahun 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
28 Oktober 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Plan Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelari Jelajah Timur 2024 dok Yayasan Plan International Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pelari Jelajah Timur 2024 dok Yayasan Plan International Indonesia
ADVERTISEMENT
Mataram, Nusa Tenggara Barat, 26 Oktober 2024 — 80 pelari ambil bagian dalam lari amal ultra marathon Jelajah Timur oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 25-26 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Para pelari atau yang sering disebut penjelajah menempuh waktu kurang lebih selama 20 jam dari Sembalun, kaki gunung Rinjani, menuju Pantai Kuta Mandalika dengan misi untuk mewujudkan akses air bersih yang inklusif dan setara. Hingga dua minggu menjelang penutupan donasi di tanggal 17 November 2024, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 1,5 Miliar, dan terus bertambah. Seluruh dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pembangunan serta perluasan sarana air bersih di dua desa di NTB dan satu desa di NTT.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia sekaligus pelari Jelajah Timur, Dini Widiastuti, menyampaikan bahwa tahun ini merupakan kali pertama Jelajah Timur diadakan di NTB. Setelah sebelumnya, selama lima kali, Jelajah Timur selalu berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
“Tidak hanya di NTT, banyak wilayah di NTB juga memiliki akses terbatas terhadap air bersih. Data BPBD 2024 menunjukkan sekitar 500 ribu jiwa di 77 kecamatan terdampak kekeringan, termasuk anak-anak, perempuan, dan disabilitas yang harus membeli atau antre berjam-jam untuk mendapatkan air. Kondisi ini menambah beban, terutama bagi perempuan dan anak perempuan yang bertanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga, mengganggu pendidikan mereka, dan meningkatkan kerentanan ekonomi,” jelas Dini.
Pelari Jelajah Timur 2024 di Desa Wakan, Lombok Timur, saat melihat kondisi sumur yang kering dok Yayasan Plan International Indonesia
Kepala Desa Wakan, Lombok Timur, Sarijul Basri menambahkan, ketersediaan air memang menjadi persoalan yang mereka hadapi saat ini. Menurutnya, masalah air bersih tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga mandi, cuci, dan kakus (MCK).
“Di NTB, musim kemarau panjang dan curah hujan rendah, sehingga sumber air tanah terbatas. Selain itu, medannya berbukit jadi distribusi air bersih ke seluruh wilayah menjadi sulit. Jadi kebanyakan warga hanya bisa mengandalkan air hujan atau membeli air bersih yang tentunya membebani biaya rumah tangga. Kami berterimakasih atas upaya Plan Indonesia dalam memperluas jangkauan pembangunan akses air bersih bagi semua orang,” kata Sarijul.
ADVERTISEMENT
Desa Wakan adalah salah satu desa yang akan mendapatkan manfaat dari kegiatan Jelajah Timur 2024 ini. Untuk NTB, selain desa Wakan, desa Bilelando di Lombok Tengah juga menjadi desa yang akan dibantu.
Gotong Royong Bantu Bangun Sarana Air Bersih
Pelari Jelajah Timur 2024 di Desa Bilelando, Lombok Timur, saat melihat kondisi air yang hanya mengandalkan air laut dok Yayasan Plan International Indonesia
Sebagai rangkaian lari amal ini, para penjelajah telah melakukan kunjungan desa yang akan menerima donasi pembangunan air bersih untuk memberi gambaran akan tantangan mendapatkan air bersih yang dihadapi warga sehari-harinya.
Kelly Tandiono, Pemeran dan Model yang turut berlari di Jelajah Timur 2024 untuk kategori exhibisi 50K mengatakan, “ternyata, akses terhadap air bersih di desa ini memang masih sangat terbatas. Debit air yang kecil tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh warga. Jika bukan karena kunjungan ini, saya yang tinggal di Jakarta mungkin belum menyadari bahwa masih ada banyak saudara kita yang memerlukan dukungan untuk mendapatkan akses air bersih. Pengalaman ini akan saya bawa kembali ke Jakarta, dengan harapan semakin banyak orang yang tergerak untuk membantu.”
ADVERTISEMENT
Senada dengan Kelly, Tarman Pabelai dari Sulawesi juga mengaku antusias dan sangat menikmati lari amal. Pelari ultra marathon yang berprofesi sebagai guru ini seringkali membawa jerigen ke dalam kelas sambil menerangkan kepada anak muridnya mengenai isu keterbatasan air bersih yang dialami anak-anak lain di kawasan marjinal, seperti di beberapa tempat di NTT dan NTB.
“Saya merasakan makna lebih dari berlari ketika saya lakukan sambil menggalang dana untuk membantu sesama. Saya juga menerangkan kepada murid saya tentang kondisi kekeringan yang saya lihat di NTB dan NTT agar mereka juga memiliki pemahaman tentang berbagai kondisi yang dialami teman-temannya di daerah lain. Mereka tergugah saat mendengarnya, bahkan menjadi sangat antusias untuk bisa membantu,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa tokoh lain yang turut berlari dalam Jelajah Timur tahun ini dalam berbagai kategori adalah Adita Irawati, Dewan Penasihat Plan Indonesia; dan para influencer lari seperti Diah Makece, Nicky Hogan, Abdoullah Mitiche, Carla Felany, Erry Permana, Adi Risfandi, Saykoji, dan masih banyak lagi. Para penjelajah ini sangat kreatif dalam menggalang dana. Ada yang berinisiatif membuat Fun Run bagi ratusan peserta, kelas yoga amal, membuat merchandise lari untuk donasi, dan berbagai aktivitas lainnya. Kampanye Jelajah Timur 2024 ini juga didukung oleh berbagai mitra seperti Bappeda Provinsi NTB, Pemerintah Daerah Lombok Timur, Pemerintah Daerah Lombok Tengah, LIDI Foundation, serta berbagai perusahaan baik sebagai sponsor maupun sebagai donatur untuk pembangunan sarana air bersih.
ADVERTISEMENT