Bagaimana Penjualan CD Meningkat di Tahun 2021?

Konten Media Partner
6 Februari 2022 12:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi CD (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi CD (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Tahun 2021 yang telah berlalu tidak selalu menghadirkan kabar buruk. Beberapa di antaranya justru merupakan kabar yang menggembirakan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah meningkatnya penjualan rilisan musik dalam bentuk fisik seperti compact disc (CD) dan vinyl yang merupakan media penyimpanan yang telah lama ditinggalkan akibat berkembangnya internet ketika musisi lebih mengandalkan YouTube ataupun media streaming seperti Spotify, JOOX, dan sebagainya.
Berdasarkan laporan data akhir tahun MRC dan Billboard, selama tahun 2021 terjadi peningkatan penjualan rilisan vinyl hingga 41,7 juta dan CD sebanyak 40,6 juta.
Penjualan vinyl boleh dikatakan merupakan akumulasi dari meningkatnya tren pembelian vinyl sebagai koleksi, yang mana sejak tahun 2011 telah meningkat hingga 50,4% selama 10 tahun terakhir. Yang mengejutkan, penjualan CD justru ikut meningkat, mengingat media ini telah mengalami penurunan penjualan setiap tahunnya.

Comeback-nya Adele, Taylor Swift, hingga BTS

Tahun 2021 merupakan salah satu tahun yang berpengaruh terhadap industri musik dunia. Meskipun pandemi Covid-19 masih belum berakhir, namun di tahun itu merupakan tahun kembalinya para musisi dengan mengeluarkan rilisan album. Beberapa musisi yang comeback di tahun itu antara lain Adele, Taylor Swift, hingga BTS.
ADVERTISEMENT
Kembalinya Adele dengan album terbarunya, 30, setelah vakum selama lima tahun merupakan salah satu kejadian yang menarik perhatian penikmat musik dunia.
Single pertama dari album tersebut, Easy on Me, segera mencuri perhatian pendengar musik dan disambut hangat kritikus musik dengan menyebutnya sebagai album terbaik Adele. Penilaian ini kemudian diikuti dengan larisnya penjualan CD hingga 378.000 salinan di minggu pertama perilisan.
Selain Adele, kembalinya Taylor Swift yang merilis kembali albumnya, Fearless dan Red dalam versi Taylor’s Version, setelah pertempuran hukum yang sengit terkait royalti dengan Scott Braun, pemilik Big Machine Records, studio Taylor Swift sebelumnya yang memegang hak penjualan enam album pertama Swift yang juga termasuk Red yang dirilis tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan penjualan album Red (Taylor’s Version) mencapai 146.700 salinan. Kesuksesan penjualan album ini kemudian disebut dalam Wall Street Journal dengan “membentuk kembali industri musik” dimana album daur ulang berhasil melampaui album pertama.
BTS juga berperan dalam meningkatnya tren penjualan CD. Dua album mereka, BE dan “Map of The Soul:7, masing-masing menyumbang penjualan CD hingga 210.000 dan 187.000 salinan. Tingginya penjualan CD oleh artis K-pop menunjukkan pengaruh industri musik Korea Selatan begitu menyebar hingga ke Amerika Serikat.
Fenomena ini, menurut media berita International Business Times, turut disumbang oleh solidnya penggemar K-pop untuk mendukung idola mereka di chart musik melalui pembelian rilisan fisik.

Titik Balik Penjualan CD?

Sebelumnya, meningkatnya tren penjualan rilisan fisik telah diawali dengan meningkatnya penjualan vinyl sejak 2011. Kesan vintage dan old-fashion yang dimiliki oleh vinyl mendorong penggemar untuk membeli vinyl.
ADVERTISEMENT
Keunggulan suara yang lebih jernih sekaligus adanya bonus tambahan yang hanya ada di vinyl mendorong musisi untuk merilis karya mereka dalam bentuk vinyl. Hasilnya, penjualan vinyl terus meningkat di seluruh dunia.
Meski demikian, terdapat beberapa kelemahan dalam merilis vinyl. Salah satunya adalah harga yang mahal dapat menjadi penghalang bagi sebagian penggemar untuk membelinya.
Selain itu, diperlukannya alat pemutar khusus yang harganya lebih mahal menyulitkan beberapa penggemar untuk membeli rilisan vinyl. Melihat hal itu, perilisan dalam bentuk CD dapat menjadi alternatif dalam penjualan rilisan musik saat ini.
Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Tanpa interaksi antara penggemar dan artis musisi yang biasanya dapat timbul saat konser, maka musisi perlu menghadirkan suasana seperti adanya ‘kontak’ antara mereka dengan penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Perilisan dalam bentuk audio memiliki kekurangan adanya ‘kontak’ penggemar, sehingga perilisan dalam bentuk fisik seperti CD dapat membantu popularitas musisi, selain menutupi hilangnya pemasukan dari konser.
Namun demikian, perlu dipertanyakan apakah tren meningkatnya penjualan CD masih akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Mengingat tantangan besar dalam produksi CD adalah pembajakan, yang mana masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam industri musik.
Dan tidak lupa, pembajakanlah yang mengakibatkan industri CD menurun di awal abad ke-21. Inilah tantangan besar bagi industri musik untuk membuktikan bahwa meningkatnya penjualan CD bukanlah tren semata seperti saat ini.
LUTHFI ADNAN