Film-Induced Tourism, Cara Mempromosikan Destinasi Liburan

Konten Media Partner
28 Juni 2020 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adegan menari di tangga dari film Joker (Foto: IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan menari di tangga dari film Joker (Foto: IMDb)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film-induced Tourism atau biasa disebut dengan Film Tourism merupakan pariwisata yang dipicu oleh kesuksesan sebuah film ataupun serial TV. Penonton atau turis berwisata ke uatu tempat karena lokasi tersebut terkenal karena muncul di sebuah film ataupun serial.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, film bisa dijadikan media untuk mempromosikan suatu lokasi yang mungkin pada mulanya tidak terlalu menarik, namun karena film tersebut populer, maka lokasi itu jadi sering dikunjungi.
Sebagai contoh, adegan menari di tangga dari film Joker. Lokasi tangga yang berada di New York City tersebut awalnya tidak memiliki daya tarik apapun, namun ketika film Joker rilis, lokasi tersebut sering dikunjungi oleh para penggemar.
Sengaja atau tidak, film sangat mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu destinasi yang ingin kita tuju. Buktinya, ada peningkatan aktivitas wisata di beberapa lokasi yang menjadi latar tempat suatu film dan serial.
Masih ingat film 5 CM? Dampak dari film tersebut membuat banyak orang beramai-ramai mengunjungi gunung Bromo, sampai pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengakui kewalahan dengan peningkatan kunjungan yang sangat drastis.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tipe dalam Film Tourism, yaitu on-location, off-location, dan mistaken-identities.
On-location adalah ketika kita berwisata ke lokasi pengambilan gambar sebuah film, off-location adalah ketika berwisata ke tempat yang terkait dengan sebuah film, sebagai contoh adalah Disneyland, dan mistaken-identities adalah ketika kita berwisata ke tempat yang menjadi latar cerita sebuah film, tapi sesungguhnya tidak menjadi lokasi syutingnya.
Sebenarnya, jika ingin mempromosikan destinasi wisata di Indonesia, selain membentuk infrastruktur yang baik, mereka bisa berkolaborasi dengan filmmakers untuk membuat film dengan latar lokasi wisata tersebut.
Maka, ini bisa jadi cara baru industri film berkolaborasi dengan industri pariwisata.
***
Artikel ini bentuk kerjasama antara PSR dan Roote - Redefine Travels.