Kreator NFT Lokal Save Komodo Dragon Ingin Karyanya Bisa Jadi Game Juga

Konten Media Partner
1 Oktober 2022 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karakter-karakter yang menjadi bagian dari Save Komodo Dragon
zoom-in-whitePerbesar
Karakter-karakter yang menjadi bagian dari Save Komodo Dragon
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Tim di balik NFT lokal Save Komodo Dragon memasang target tinggi. Mereka tidak ingin Save Komodo Dragon berakhir menjadi NFT saja. Mereka mengharapkan lebih di mana Save Komodo Dragon nantinya bisa menjadi produk-produk budaya pop lainnya, bahkan masuk ke Metaverse.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Manager Save Komodo Dragon (SKD) Andri Guna Santoso. Dalam pameran NFT SKD yang digelar di Indonesia Comic Con, ia menyampaikan bahwa SKD dibuat dengan mindset bisa dikembangkan ke dalam berbagai bentuk sehingga pengembangannya tak terlalu sulit ke depannya.
"Kami memiliki visi besar bahwa IP SKD tidak hanya berakhir menjadi NFT, tetapi juga berkembang menjadi komik, serial animasi, merchandise, video game, brand-collaboration, hingga menjadi perwakilan Wonderful Indonesia di Web 3.0," ujar Andri di tengah pameran NFT Save Komodo Dragon, Indonesia Comic Con, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Andri menambahkan, timnya telah menyiapkan kisah untuk "menghidupkan" NFT SKD yang dipamerkan di Indonesia Comic Con. Kisah tersebut berjudul Komodo: The Last Dragons.
ADVERTISEMENT
Kisah Komodo: The Last Dragons, kata Andri, memiliki spirit yang sama dengan NFT-nya yang menonjolkan estetika superheroik dengan budaya-budaya Indonesia. Dalam hal ini, Andri mengatakan kisah Komodo: The Last Dragons terinspirasi berbagai kisah rakyat maupun mitos yang berkembang di Indonesia.
Game menjadi salah satu target Digitalogy untuk pengembangan Save Komodo Dragon
Dalam pameran yang dihadiri Play Stop Rewatch, Digitalogy memamerkan sejumlah karakter yang mengisi kisah Komodo: The Last Dragons. Beberapa di antaranya adalah Ugra yang berbasis hewan Macan, Asura yang berbasis Orang Utan, Obuka yang berbasis anjing, hingga Vajcaka yang menyerupai Lutung.
Semua karakter-karakter terrsebut mengenakan atribut khas pakaian tradisional Indonesia. Karakter Obuka, misalnya, mengenakan pakaian tradisional Bali agar pas dengan latar belakangnya sebagai penjaga Kintamani. Contoh lain, Asura, mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian tradisional Upak Nyamu asal Kalimantan, daerah yang terkenal akan populasi Orang Utan-nya.
Manager Save Komodo Dragon, Andri Guna Santoso
"Pendekatan itu demi menghadirkan nuansa immersif dari IP SKD dan turunannya, termasuk NFT."
ADVERTISEMENT
"Dengan cara inilah kami bisa dengan mudah untuk memberikan kesadaran dan urgensi untuk melestarikan tradisi dan budaya Indonesia ke Gen Z, bahkan ke skala internasional," ujar Andri perihal target Digitalogy setelah NFT SKD.
Sebelumnnya, NFT Save Komodo Dragon hanya diperkenalkan secara terbatas ke komunitas-komunitas NFT sebagai sarana tes pasar. Kehadirannya di Indo Comic Con merupakan langkah pertama Digitalogy untuk memperkenalkan NFT mereka seluas-luasnya ke target mereka, Gen Z penggemar pop culture.
Semua koleksi NFT SKD yang dipamerkan di Indonesia Comic Con bisa dibeli. Menurut keterangan pers Digitalogy, NFT SKD Indonesia Comic Con dilepas dengan harga 0,01 ETH atau setara dengan Rp150.000.