Review Film Nope: Satir Eksploitasi Trauma dan Bencana oleh Media

Konten Media Partner
19 Agustus 2022 18:10 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Aktor dan komedian Jordan Peele semakin menegaskan dirinya bukan sutradara film kaleng-kaleng lewat film Nope. Tidak hanya berhasil menghadirkan sci-fi thriller yang bikin bulu kuduk berdiri, Peele juga sukses menghadirkan cerita yang membuat kami memikirkan problem industri hiburan saat ini. Sederhananya, Nope adalah paket komplit, menghadirkan pengalaman visceral sekaligus cerebral.
Nope (Source: IMDB)
Kisah Nope disampaikan dari sudut pandang Otis Haywood Junior alias OJ (Daniel Kaluuya) dan Emerald Haywood (Keke Palmer). Keduanya adalah kakak beradik yang mewarisi rumah stunt kuda bernama Haywood Hollywood Horse Wranglers. Adapun bisnis tersebut mereka warisi ketika ayah mereka, Otis Senior (Keith David), meninggal dalam insiden aneh di mana uang koin jatuh dari langit dan menembus tengkoraknya.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan rumah stunt tersebut jalan terus, OJ berusaha menjaga segala koneksi yang dimiliki ayahnya di Hollywood. Namun, apa daya, OJ tak memiliki insting bisnis yang sama dengan ayahnya, membuat rumah stunt Haywood megap-megap . Di sisi lain, Emerald lebih sibuk mengurus karir 'palugada'nya mulai dari akting, dancing, stunt, hingga catering dibanding membantu OJ.
Desperate, OJ menjual sebagian besar kuda yang ia miliki ke Ricky 'Jupe' Park (Steven Yuen), mantan aktor serta pengusaha taman hiburan yang mengeksploitasi tragedi "pembantaian" yang ia alami saat kecil. Kepada OJ, Jupe mengaku berniat menggunakan kuda-kudanya untuk wahana terbaru yang ia klaim "otherworldy".
Di tengah-tengah proses penjualan, OJ mendapati kuda-kudanya bersikap aneh. Beberapa di antaranya bahkan lari dari kandang dan raib tanpa jejak. Penasaran, OJ mulai menyelidiki kasus tersebut dan mendapati bahwa kuda-kudanya bukan lari tanpa sebab, tapi kabur dari UFO. Menyakininya sebagai kesempatan untuk kaya, OJ dan Emerald mulai menyusun rencana merekam penampakan UFO itu.
Daniel Kaluuya sebagai OJ (Source: IMDB)
Dibanding film-film sebelumnya seperti Get Out dan Us, Nope memang terkesan lebih straigthforward dan sederhana. Sebagian besar plotnya pun sudah terkuak di trailer dan materi promonya selama ini. Hebatnya Peele, ia masih mampu membuat film ini terasa thrilling lewat racikan audio, visual, serta cerita
ADVERTISEMENT
Dari sektor audio, misalnya, Peele berhasil membangun rangkaian audio yang meneror telinga. Tiap kali nada dan volume meninggi, kami tahu potensinya 50:50 akan terjadi sesuatu yang buruk. Teror itu tak selalu datang dari score, tapi juga dari suara musik yang memekakkan telinga.
Terkadang teror bahkan hadir dalam wujud suara-suara lanskap pedalaman Amerika yang tandus dan gersang. Dari suara hembusan angin, jejak langkah kuda, hingga derik serangga memberi nuansa teror tengah bersembunyi dan siap menyerang saat penonton lengah.
Visual Nope tak kalah mantap. Ditangani cinematographer Hoyte Von Hoytema (Dunkirk, Interstellar), visual Nope yang terinspirasi film-film western pun terasa meneror. Padang pedalaman Amerika yang lapang ditampilkan sepert padang misterius dengan teror menanti di segala sudutnya, di dalam semak-semak maupun di balik perbukitan. Sulit untuk merasa nyaman selama menonton Nope.
ADVERTISEMENT
Penamapakan UFO di Nope (Source: IMDB)
Ketika teror itu akhirnya menampakan dirinya, you're in for a thrill ride. Dengan gaya Spielbergian, Peele menghadirkan spectacle yang thrilling ala Jaws, Jurassic Park, dan Tremors. Di satu sisi, kalian akan dibuat tegang, menahan nafas, dan heboh akan laga yang tampil. Di sisi lain, kalian akan dibuat gemas dan hopeless karena teror tampil unpredictable sementara manusia meremehkannya.
Pada satu adegan, kalian akan melihat secara detil bagaimana teror di film ini "melahap" manusia yang meremehkannya bulat-bulat.
Audio, visual, dan spectacle yang mantap tentu akan percuma jika tidak didukung cerita yang apik. Untungnya, Nope memiliki cerita yang compelling dan memutar otak untuk menguak pesan utamanya.
Menurut hemat kami, Nope dalam bentuk dasarnya adalah sebuah satir tentang eksploitasi. Lebih tepatnya, Nope menyindir eksploitasi bencana, bahaya, dan trauma oleh industri media untuk kepentingan finansial. Bukan isu yang asing di industri media, bahkan hiburan.
Daniel Kaluuya dan Keke Palmer di Nope (Source: IMDB)
Sebagai konsumen, tentu kalian tidak asing dengan cara media biasa mempublikasikan ketiga hal tadi . Media cenderung intense dalam mengekspose bencana, bahaya, dan trauma jika tidak ingin dikatakan hiperbola. Segala aspek dikulik, perasaan korban diutak-atik, publikasi tiada henti, dan terkadang drama pun dikarang oleh beberapa media. Pokoknya diperlakukan seperti hiburan, "spectacle".
ADVERTISEMENT
Nope merepresentasikan eksploitasi itu. Segala simbol soal eksploitasi bencana, bahaya, dan trauma tersebar sepanjang film. Salah satunya terlihat dari bagaimana Jupe mengeksploitasi masa lalunya yang berdarah untuk kepentingan bisnis hiburan.
Tidak berhenti di situ, OJ dan Em pun berniat mengeksploitasi penampakan UFO yang memburu kuda-kuda mereka. Tidak (mencoba) mengenali objek yang mereka hadapi, fokus OJ dan Emerald cuma satu, mencari untung lewat footage dan foto-foto UFO.
Simbol eksploitasi tersebut bukan satu-satunya. Masih ada banyak simbol-simbol lain yang merepresentasikan pesan-pesan tertentu. Peele rancak meng-crafting pesan-pesan tersebut menjadi simbol-simbol yang subtle dan tersembunyi, seperti teror di film ini. Jika kalian awas sepanjang film, simbol-simbol itu akan dengan mudah disadari walau interpretasinya bisa kembali ke diri masing-masing.
ADVERTISEMENT
Nope bukan tanpa kekurangan. Ceritanya cenderung lamban di-build, membuat film ini bisa terasa cepat membosankan untuk orang-orang yang tidak tahan. Teror di film ini pun bisa terasa kurang menakutkan, terutama bagi mereka yang menggunakan Get Out dan Us sebagai acuan. Namun, bisa saja hal itu disengaja oleh Peele. Teror yang seharusnya menakutkan dan merepresentasikan bencana ia tampilkan sebagai hiburan, "spectacle". Cerdik jika memang begitu.
Overall, Nope menjadi hattrick sutradara Jordan Peele di layar lebar. Belum ada film-filmnya yang jelek. Nope excel dalam audio, visual, laga, dan cerita untuk menghadirkan sebuah sci-fi movie yang thrilling dan bikin penonton gelisah di atas kursi.