Review Film Till Death Do Us Part: Film Gado-Gado

Konten Media Partner
1 Juni 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Till Death Do Us Part (Foto: Disney plus)
zoom-in-whitePerbesar
Film Till Death Do Us Part (Foto: Disney plus)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Pasangan aktor-aktris Rizky Nazar dan Syifa Hadju kembali beradu peran di film terbaru MD Pictures, Till Death Do Us Part. Film yang dirilis di Disney+ Hotstar pada 28 Mei ini disutradarai oleh Anggy Umbara, sutradara dari dua franchise ternama, Warkop DKI Reborn dan Comic 8. Film ini menceritakan seorang artis papan atas, Vanesha (Syifa Hadju) yang sedang dibuat kalut oleh permasalahan di dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Vanesha yang sedang galau maksimal, memutuskan untuk menemui pacarnya, Bisma (Rizky Nazar), di tempat kerjanya. Saat sudah bertemu dengan sang kekasih, Vanesha malah menodong Bisma dengan pistol sambil menangis-nangis. Di situ Vanesha memaki-maki Bisma dengan berbagai umpatan, namun Bisma tidak mengerti karena tidak mengenali siapa wanita yang menodong dirinya.
Bisma yang dilanda kebingungan pun terus bertanya-tanya apa salah dirinya. Ia mempertanya seluruh tuduhan Vanesha yang menyebutkan kalau Bisma sudah menyakiti dan meninggalkan dia. Penonton kemudian diajak kilas balik soal apa yang terjadi dengan Vanesha dan Bisma sebelumnya.
Sekilas membaca premis di atas, pastinya kalian akan mengira kalau film ini berupa romance-thriller dengan setting penyanderaan. Kalian tertipu. Till Death Do Us Apart adalah film romance comedy.
ADVERTISEMENT
Bumbu thriller di film ini sangat minim, bahkan bisa dihitung dengan jari. Adegan paling menegangkan pun hanya terjadi di awal film saja. Sisanya, sekelibatan saja. Unsur-unsur komedinya jauh lebih banyak, didukung dengan kehadiran komedian seperti David Nurbianto, Ephy Pae, dan Arief Didu.
Sayangnya, meski komedi menjadi bagian yang dominan di film ini, joke-nya terasa kasar, bahkan cenderung menghina. Beberapa materinya berbau rasis dan jorok yang bukannya membuat kami tertawa terbahak-bahak, tetapi tertawa miris.
Satu-satunya hal yang "menarik" (dan aneh) dari film ini adalah unsur science fiction ya. Ya, film yang ternyata bergenre romance comedy dengan kemasan thriller ini ternyata punya unsur science fiction. Science Fiction dipakai penulis naskah untuk menyelesaikan konflik-konflik yang ada di film ini. Menjelaskan seperti apa unsurnya sudah masuk teritori spoiler, namun kami bisa mengatakan hal tersebut membuat Till Death Do Us Apart ibarat penderita Multiple Personality Disorder.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari setumpuk krisis identitas yang dimiliki film ini, penampilan Syifa Hadju bisa dikatakan sebagai penyelamat di film ini. Aktingnya sebagai seorang remaja yang sedang dilanda kesedihan, diperankan dengan baik. Meski kalimat yang ia lontarkan bisa dikatakan cukup hiperbolis, Syifa Hadju tetap bisa menyesuaikannya dengan kelihaiannya menampilkan berakting.
Lawan mainnya, Rizky Nazar, bisa dibilang berperan setingkat di atas biasa saja. Tidak sebagus Syifa Hadju. Rizky Nazar juga kedapatan berbicara bagian science fiction di film ini dan hasilnya ternyata begitu buruk.
Film Till Death Do Us Part lebih cocok disebut sebagai film gado-gado. Genre yang ada di film ini bercampuran layaknya seporsi gado-gado. Film yang sejatinya berdasarkan suatu yang ilmiah, malah berakhir menjadi film yang bertumpu pada sebuah mitos. Adanya Vanesha dan Bisma menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka-mereka yang mengidolakan pasangan Rizky Nazar dan Syifa Hadju.
ADVERTISEMENT
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz