Review Game Infectonator 3 Apocalypse: Remastered yang Tetap Fun

Konten Media Partner
10 Maret 2021 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infectonator 3: Apocalypse (Foto: Toge Production)
zoom-in-whitePerbesar
Infectonator 3: Apocalypse (Foto: Toge Production)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, JakartaVideo game Infectonator 3 Apocalypse, dari developer lokal Toge Production, akhirnya mampir ke kalangan PC Master Race. Seperti remastered pada umumnya, game Infectonator 3 versi PC ini adalah pengembangan lebih lanjut dari versi sebelumnya yang sudah lebih dulu rilis di platform iOS dan Android.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum pernah memainkan seri Infectonator sebelumnya, game ini bisa dikatakan sebagai Outbreak Simulator. Gamer diajak untuk mensimulasikan kondisi dunia ketika wabah atau pandemic menyerang. Lebih jelasnya, gamer dapat mensimulasikan bagaimana caranya menginfeksi para manusia, menguasai dunia, dan mengubah peradaban. Terdengar aneh memang untuk situasi pandemi sekarang, namun kembali ini game yang dibuat untuk fun.

Tidak ada Story, Hanya Simulasi

Infectonator 3: Apocalypse (Foto: Toge Production)
Karena game ini fokusnya pada simulasi, maka tidak ada plot kuat di game. Gamer hanya akan menerima cerita yang menjadi background event utamanya, soal wabah. Namun, sepanjang permainan, akan ada reporter di UI yang akan memandu Gamer soal apa yang menjadi latar dari Infectonator 3. Sebagai contoh, ketika Gamer memilih setting negara, maka reporter akan memberi keterangan soal negara tersebut, mulai dari histori, kondisi, hingga demografi. Hal itu yang nantinya akan menjadi acuan Gamer dalam bermain.
ADVERTISEMENT
Meski Infectonator 3 ini disebut sebagai simulasi, jangan membayangkan gameplay yang rumit. Gameplay-nya relatif sederhana, bahkan apabila dibandingkan dengan game bertema serupa seperti Pandemic. Di awal permainan, Gamer diminta untuk menginfeksi manusia dulu dengan gas beracun agar mereka berubah menjadi zombie. Dari situ, gamer kemudian harus melakukan ekspansi, menyasar tempat-tempat lain sebagai target penyebaran virus.
Ekspansi tersebut bisa dilakukan dengan men-summon zombie-zombie yang telah Gamer atur untuk menginfeksi wilayah tujuan. Ada puluhan jenis zombie yang bisa dipilih, masing-masing dengan kemampuan khusus. Namun, Gamer hanya bisa membawa tiga. Selain itu, para zombie tersebut juga bisa dibantu dengan item-item khusus untuk memperkuat penyebaran virus seperit granat dan gas beracun.
Seiring berjalannya game, Gamer akan berhadapan dengan boss juga. Lucunya, para boss ini adalah parodi dari public figure yang tentu kita kenal. Beberapa di antaranya adalah Justin Beaver, parodi dari Justin Bieber, hingga Drumpf yang merupakan plesetan dari Donald Trump. Boss fight tersebut akan terbuka ketika Gamer mencapai panic level tertentu pada game ini.
ADVERTISEMENT
Panic bar dalam game ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu World Panic Level dan Continent Panic Level. Semakin tinggi panic level ini, game akan semakin susah. Hal itu ditandai dengan militer dan polisi yang makin beringas dalam melawan upaya Gamer untuk melakukan ekspansi virus. Terkadang, Zombie yang di-summon untuk membantu pun bisa langsung mati seketika karena kekuatan aparat yang kian kuat.
Panic level yang kian tinggi bisa dihindari selama Gamer melakukan infeksi ke wilayah tertenu dengan hati-hati. Jika lancar, maka boss fight akan muncul lebih cepat. Hindari menginfeksi satu tempat secara terus menerus karena progressnya akan minim. Utamakan menjelajahi berbagai wilayah yang ada dan habisi wilayah yang bertugas memproduksi vaksin.
ADVERTISEMENT

35 Jenis Zombie

Zombie menjadi bagian integral dari game ini. Kesuksesan memperluas infeksi ke wilayah lain bergantung pada seberapa efektif Gamer mengerahkan Zombie yang ada.
Sepanjang permainan, ada lebih dari 35 Zombie yang dapat di-unlock oleh Gamer. Masing-masing memiliki kunikannya. Dan, seperti para boss, zombie-zombie itupun beberapa di antaranya adalah parodi dari public figure. Salah satunya adalah parodi Gabe Newell atau biasa dipanggil gamer sebagai LORD GABEN.
Gamer juga diharuskan mengupgrade level dari masing masing Zombie yang sedikit problematic karena Gamer diharuskan mengumpulkan Zombie di angka tertentu agar dapat menaikkan level mereka. Hal itu menjadi kendala ketika Gamer memiliki preferensi Zombie tertentu karena menjadi sulit untuk LEVEL UP.
Ketika LEVEL UP, kemampuan Zombie dapat diupgrade dengan skill tree yang ada. Gamer bisa memilih untuk mengupgrade kecepatan penularan, kekebalan, hingga seberapa cepat Zombie mengumpulkan uang yang sebenarnya relatif tidak sulit.
ADVERTISEMENT
Mekanisme item support tidak seburuk mekanisme Zombie karena Gamer hanya akan membeli sebuah item atau dapat mengupgrade virus infeksi dengan uang yang didapat sepanjang permainan. Karena semua item dan upgrade item bermanfaat untuk menginfeksi manusia, hal ini menjadi wajib sifatnya walaupun tidak diminta.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan, game dengan grafik retro pixel ini tetap menarik untuk dimainkan. Mekanismenya simple, fun, walaupun ada kendala dalam sistem levellingnya. Secara karakter, game ini sebenarnya lebih cocok untuk dimainkan di tengah perjalanan atau commuting karena durasinya yang tak seberapa lama. Namun, bagi yang belum pernah memainkannya, tidak ada salahnya juga memainkan game ini di PC. Itung-itung mendukung developer lokal, Toge Production.
Infectonator 3: Apocalypse ini dipublikasikan oleh publisher Amerika Serikat yaitu Armor Games, sudah tersedia di perangkat PC dan dapat dibeli di STEAM seharga Rp 83.999,00, Di GOG.COM seharga $12.99, dan di IOS app store seharga Rp 79.000
ADVERTISEMENT
Trisnanyolo