Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Review Game Overwatch 2: Update Minimal, Cuan Maksimal
12 Oktober 2022 12:20 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Game FPS / Moba hybrid besutan Blizzard Entertainment, developer game-game PC legendaris seperti World of Warcraft dan Diablo, yakni Overwatch 2 (OW2) akhirnya rilis pada 5 Oktober 2022 lalu. Menambahkan angka 2 di belakang namanya dan berubah menjadi Free to Play alias gratis, benarkah OW2 menjadi sekuel yang ditunggu-tunggu para gamer? Jawabannya... not really.
ADVERTISEMENT
A Rocky Launch
Seperti yang sudah kami tulis, OW2 adalah game gratis yang bisa dimainkan oleh semua orang. Kini, tidak perlu mengeluarkan uang untuk bermain Overwatch. Semua orang bisa memainkannya. Hanya saja, tepat pada tanggal 5 Oktober 2022, jam 2 pagi, launch hour of Overwatch 2, penulis sama sekali tidak bisa bermain.
Banyak sekali masalahnya mulai dari failed to login atau bisa login tapi menunggu antrian sampai 40 ribu orang lebih. Kalaupun bisa login, tidak lama akan langsung disconnect dan kembali menunggu antrian. Ketika berita ini diterbitkan, problem yang hadir lebih banyak lagi hingga Blizzard sampai harus memberikan kompensasi.
Untuk perusahaan sekelas Blizzard Entertainment, hal ini tidak seharusnya terjadi. Setelah sekitar 12 jam, baru penulis bisa mencicipi OW2 namun tetap saja tidak luput dari server issues seperti hilangnya skin atau OW Coin yang tak kunjung muncul, menghadang pembelian Battlepass. Pada dasarnya, mereka menghapus OW1 yang bekerja normal tanpa masalah, dan menggantikannya dengan OW2 yang penuh problem.
So... What's The Difference?
ADVERTISEMENT
Hal yang paling utama dari penggantian OW1 ke OW2 menurut penulis adalah perubahan microtransaction. Tidak lagi memiliki lootbox, OW2 punya Battlepass dan Marketplace. Inilah yang paling membuat pemain game originalnya kebakaran jenggot. Untuk mendapatkan skin sekarang jauh lebih sulit (dan mahal). Keberadaan Battlepass tidak membantu player untuk mendapatkan skin yang mereka inginkan karena OW Coin tidak bisa didapatkan selain membelinya dengan uang asli. 1000 OW Coin seharga $10 atau Rp 136,000.
Taktik kapitalis seperti ini agak aneh memang. Nyaris semua game lain yang memiliki Battlepass membiarkan player mendapatkan currency game mereka lewat Battlepass tersebut (Seperti Fortnite atau Rainbow Six Siege). Nominal currency yang didapat biasanya setengah dari harga Battlepass itu sendiri. Jadi, untuk Battlepass season berikutnya, player hanya butuh membayar sisanya saja atau dipakai untuk membeli skin.
Selain microtransaction, perubahan ada pada gameplay. Komposisi tim yang tadinya 6v6 berubah jadi 5v5 dengan pengurangan tank yang tadinya 2 jadi hanya 1. Kini beban Hero Damage dan Healer jadi agak berkurang dan begitu pula musnahnya double sheild meta yang telah lama merusak competitive play di level rank tinggi. Welcome changes lainnya antara lain sistem ping yang memudahkan komunikasi, semua healer yang bisa sembuh dengan sendirinya, scoreboard baru yang lebih informatif, dan beberapa Hero rework dan balancing.
ADVERTISEMENT
Nah untuk unwelcome changes yakni: Push Mode baru dimana kita harus membawa robot dari tengah map ke area spawn musuh. Penulis agak kurang sreg dengan mode ini karena kita harus bolak balik menggiring robotnya apabila berada dalam posisi musuh tanpa progress yang cepat. Semuanya terasa agak melelahkan dan kurang seru.
Competitive Mode yang telah di-rework juga gak perlu sebenarnya. Kini setiap tipe hero punya ranknya masing-masing, tapi entah kenapa perubahan rank hanya setiap 7 match sekali. Dengan kata lain, untuk merubah rank harus main jauh lebih banyak dari sebelumnya, no immediate change. Hal itu membuat para casual player tidak bisa menjajal competitive mode secara menyeluruh.
Selain gameplay, terdapat 3 buah hero baru yang siap dijajal oleh para player. Dua di antaranya Junkrat Queen dan Sojourn, langsung bisa diunlock oleh semua pemain OW2. Sedangkan Kimiko, yang ramai dibicarakan, hanya bisa langsung di-unlock oleh pemain OW1 saja dengan pemain baru OW2 baru bisa mengunclock Kimiko langsung apabila membeli Battlepass atau nanti pada tier 55 tanpa membeli Battlepass.
"Does this mean Overwatch is back?"
ADVERTISEMENT
Simple answer is no, not yet anyway. Sebelum mode PvE rilis, Overwatch (OW1) yang rilis tanggal 5 Oktober 2022 kemarin hanyalah setengah dari apa yang dijanjikan oleh Blizzard. Overwatch yang sekarang belum bisa disebut Overwatch 2 (OW2) karena hampir semua yang ada (kecuali Battlepass dan marketplace overpriced), sama saja dengan Overwatch 1. Banyak yang mengatakan bahwa OW2 seperti sekarang dikarenakan Diablo Immortal yang sukses berat mendapatkan cuan banyak. Could be, we never know. Setidaknya untuk sekarang, berkat F2P, OW2 tidak akan kekurangan pemain. Kita hanya tinggal menunggu mode PvE saja tahun depan.