Review Game Sifu, Jadi Master Kung Fu Itu Tidak Gampang!

Konten Media Partner
8 Februari 2022 21:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Game Sifu (Sumber: Playstation)
zoom-in-whitePerbesar
Game Sifu (Sumber: Playstation)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Game Sifu adalah game kedua dari developer indie Sloclap. Game mereka sebelumnya, Absolver, memiliki DNA yang nyaris sama dengan Sifu. Keduanya adalah game martial arts action dimana player ditugaskan untuk mengalahkan banyak musuh sepanjang perjalanan mereka. Keduanya juga memiliki banyak inspirasi dari game Soulsbourne besutan From Software. Lantas apa yang membedakan Absolver dan Sifu?
ADVERTISEMENT
Absolver, secara tradisional, lebih mirip dengan Dark Souls. Sama-sama game Open World RPG yang membebaskan player didalam dunianya yang cukup luas dan juga sama-sama memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Selain itu, Absolver juga menggabungkan campaignnya dengan elemen multiplayer. Jadi player bisa bertarung bersama atau melawan player lain. Sifu agak sedikit berbeda.
Game Sifu (Sumber: Playstation)
Tidak lagi Open World dan memiliki elemen multiplayer, Sifu memiliki 5 buah level yang dapat dimainkan berulang-ulang dan pengulangan itulah yang menjadi core design dari game Sifu itu sendiri. Apabila player jago, Sifu bisa ditamatkan kurang dari 30 menit. Tapi pastinya, semua orang akan kesulitan dan akan menghabiskan waktu yang cukup lama menamatkan Sifu. Jadi, repetition is the name of the game. Apakah memainkan 5 level yang sama terus menerus akan membuat player frustasi atau bahkan rage-quit?
ADVERTISEMENT
Untungnya tidak. Sistem dan desain combat Sifu lumayan engaging dan fun. Cepat serta responsif, gerakan animasi karakter yang kita mainkan autentik dengan gerakan seorang master bela diri kung fu. Selain bertarung dengan tangan kosong, player juga dapat menggunakan berbagai macam beda yang ada disekitar mereka seperti: botol, pipa, bambu, juga tongkat dan bahkan machete. Jackie Chan aficionados will love this game. Dikarenakan setting dan premisnya yang berbumbu fantasi namun tetap grounded in reality, Sifu lebih mudah membuat player ter-immersed dalam dunianya. Kalau jago, player akan merasa seperti Iko Uwais dalam film The Raid.
Kembali yang sudah kami sebutkan sebelumnya yaitu: repetition is the name of the game, Sifu has a trick up its sleeves. Terinspirasi dari Sekiro: Shadows Die Twice, apabila player mati, karakternya dapat hidup kembali tapi setiap kali karakternya hidup kembali, umurnya bertambah. Semakin bertambah umurnya, damage player akan naik sedangkan health-nya akan turun. Kalau player kerap mati berulang kali, karakternya akan lebih cepat pula bertambah umurnya. Sistem bertambah umur inilah yang membuat Sifu unik. Karaktermu akan terus bertambah umurnya hingga umur 74, setelah itu apabila player kembali mati, game over. Semua harus kembali diulang dari awal.
ADVERTISEMENT
Apabila game over, XP dan segala skill yang player telah dapatkan akan hilang. Tapi, semua skill tersebut dapat dibuat permanen dengan membelinya 6 kali dengan harga yang sama. Baru setelah itu, skill tersebut tidak akan pernah hilang. Kembali lagi: repetition is the name of the game, dengan terus mengumpulkan XP, Sifu akan dengan sendirinya menjadi lebih mudah. Benar-benar seperti kita sedang belajar ilmu bela diri. Latihan, latihan dan latihan.
Sebagai penutup, Sifu adalah game action yang lumayan unik. 5 levelnya yang memang didesain untuk diulang terus menerus akan pastinya membuat beberapa orang merasa bosan, apalagi kalau mereka terus kalah melawan musuh yang sama, tapi bagi penggemar game From Software, they gonna feel right at home. Walau secara teknis Sifu terlihat tidak spesial, it is a great action game to start 2022.
ADVERTISEMENT