5 Mahasiswa UMM Melakukan Penyemprotan Disinfektan Di Desa Pekalangan Bondowoso

Di masa pandemi ini, Universitas Muhmmadiyah Malang memberi akses kepada para mahasiswanya untuk turut berkontribusi dalam negeri dengan mengadakan program Pegabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Tim pegabdian masyarakat oleh mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 20 gelombang 9, pada tanggal 10 September 2020 telah mengadakan agenda penyemprotan di area Dusun Bangeran, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Penyebabaran covid 19 di Indonesia sampai saat ini belum kunjung reda, justru semakin meningkat dari data grafik sebelumnya. Hal ini perlu kesadaran dalam diri kita untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan. Berbagai macam kiat-kiat untuk mencegah laju penularan covid 19 banyak dilakukan oleh pemerintah dengan beragam kebijakannya serta pihak individu dengan menaati kebijakan dari pemerintah. Salah satu kiat-kiat yang dapat dilakukan sendiri ialah dengan penyemprotan disinfektan. Disinfektan ialah bahan kimia yang diracik untuk mencegah infeksi serta membasmi kuman penyakit dan tentunya dengan memperhatikan cara penggunaan yang tepat.

Penyemprotan disinfektan di Dusun Bangeran menjadi sebuah hal yang baru. Hal ini serupa dengan yang diungkakan oleh sekdes setampat bahwa kegitan terkaitan perentasan laju penularan covid 19 masih sukar diterapkan di Dusun Bangeran, termasuk salah satunya kegiatan penyemprotan disinfektan. Oleh kerana itu Tim pegabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) yang tergabung dalam kelompok 20 gelombang 9 meracang kegiatan penyemprotan disinfektan di area Dusun Bangeran. Kegiatan penyemprotan disinfektan diaplikasikan di lokasi-lokasi tertentu yang tidak asing untuk dilalui warga setempat dengan 2 kali penyemprotan dan dengan kurun waktu yang telah ditentukan setiap seminggu sekali.

Berbekal bahan-bahan yang mudah ditemui di rumah, cairan disinfektan dapat dengan mudah diterapkan oleh para warga Dusun Bangeran nantinya. Bahan-bahan untuk meracik cairan disinfektan tersebut antara lain seperti pemutih, wipoll, dan air dengan takaran yang telah ditentukan. Cairan disinfektan ini lebih baik diaplikasikan pada permukaaan benda yang tidak bernyawa saja, tidak untuk mahluk hidup. Hal ini terjadi lantaran kandungan pada cairan disinfektan seperti alkohol atau khlorin tidak mampu meretas virus yang telah masuk ke dalam tubuh, justru hal tersebut dapat membahayakan makhluk hidup yang terkena. Hal tersebut juga tim terapkan pada pelaksanaan kegiatan penyemprotan disinfektan di Dusun Bangeran dengan hanya menyemprotkan cairan disinfektan pada benda mati saja.

Pelaksanaan kegiatan penyemprotan disinfektan di Dusun Bangeran disambut baik oleh para warga. Hal tersebut terlihat dari respon para warga yang dengan senang hati memperbolehkan kami tim pegabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) UMM melakukan kegiatan penyemprotan di area rumah warga. Tidak ada satupun warga yang menolak dan justru memperlihatkan ketertarik terhadap kegiatan pelaksanaan penyemprotan disinfektan di Dusun Bangeran yang kami lakukan. Berbekal pengetahuan yang kami miliki kami menjelaskan dengan sederhana kepada warga Dusun Bangeran terkait kegiatan yang kami lakukan sebagai bentuk upaya meretas rantai pertumbuhan covid.

Kegiatan penyemprotan disinfektan di Dusun Bangeran diharapkan mampu menyadarkan para warga akan pentingnya untuk meningkatkan tingkat kewaspaadaan di masa pandemi ini. Walaupun di Dusun Bangeran sendiri tidak ada yang terdekteksi sebagai pasien positif covid 19 namun alangkah lebih baiknya mecegah sebelum ada korban. Agar para warga di Dusun Bangeran mampu menjaga sterilisasi Dusun dari covid 19 serta dapat menjalankan aktivitas rutin para warga dengan kondisi sehat dan nyaman.