news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Visi GandengTangan Bantu Pedagang Mikro di Indonesia

Plug and Play Indonesia
Plug and Play Indonesia is global startup accelerator. Our passion is to see startups succeed. Apply your startup now bit.ly/applypnp.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2018 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Plug and Play Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keinginan untuk menghasilkan karya bermanfaat dan membawa dampak baik bagi masyarakat mendorong Jezzie Setiawan untuk membangun startup-nya sendiri, GandengTangan. Founder GandengTangan ini memiliki misi untuk terus bekerja di industri social entrepreneur hingga permasalahan kemiskinan di Indonesia teratasi.
ADVERTISEMENT
GandengTangan sendiri merupakan salah satu dari tiga belas startup yang bergabung dalam program akselerator Plug and Play Indonesia batch kedua. Jezzie bukanlah anak baru di dunia financing. Memiliki background pendidikan cukup impresif dan visi mulia membantu meningkatkan kesejahteraan pedagang di Indonesia, Jezzie menganggap kesempatan bergabung dengan Plug and Play semakin memperluas kesempatan dan peluang perkembangan startup-nya.
GandengTangan sebagai platform online untuk membantu pedagang mikro di Indonesia
Jezzie menyebut GandengTangan sebagai micro finance market place yang merupakan platform online tempat masyarakat dapat memberikan investasi pendanaan kepada para pedagang mikro. GandengTangan mempertemukan para pedagang mikro yang membutuhkan pembiayaan dengan para pendana atau user yang hendak berinvestasi dengan memberikan pinjaman.
“Uniknya, bukan hanya pinjaman, tapi para pedagang mikro selain (mendapatkan) dana juga bisa mendapat pendampingan melalui local trustee yang kita sebut GandengTangan trust di daerahnya masing-masing. Jadi, para pedagang mikro yang mau mengajukan pinjaman harus melalui GandengTangan trust yang sudah di-training oleh pihak GandengTangan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jezzie mengatakan, ide membangun GandengTangan ia dapat dari background pendidikannya. Menjadi lulusan business management ITB dan sempat bekerja di salah satu bank swasta di bagian commercial banking dan lending, membuat Jezzie akrab dengan dunia financing. Khususnya ketika ia melanjutkan master degree di luar negeri.
“Pas lulus baru sadar dan tahu data-datanya bahwa lebih dari 50% orang Indonesia masih hidup di bawah 2 dolar (indikator kemiskinan di dunia). Lebih dari setengah (orang Indonesia) di bawah garis kemiskinan. Sebagai salah satu orang yang beruntung untuk ngambil master degree di luar negeri, saya merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk melakukan sesuatu yang bisa ada impact-nya ke masyarakat banyak,” ujarnya.
Misi besar GandengTangan
Wanita yang menjadikan “maximize your life, not only your income” sebagai quote favoritnya ini memiliki misi besar bersama GandengTangan. Ia ingin agar dalam 5-10 tahun startup-nya itu dapat meluncurkan satu juta pinjaman dan memperluas jaringannya hingga ke lima pulau di Indonesia. Berbagai stategi pun dilakukan untuk mewujudkan goal tersebut, mulai dari konsep kerja sama BtoB dengan koperasi distributor pasar tradisional hingga bank-bank daerah.
ADVERTISEMENT
Meskipun sempat menghadapi tantangan berat di awal pendirian GandengTangan, keinginan kuat membantu masyarakat khususnya pedagang mikro di Indonesia membuat Jezzie bertahan. Sulitnya menemukan tim dan co-founder terbaik, produk yang tepat, hingga masalah finance menurut Jezzie akhirnya bisa diatasi dengan baik.
“Jadi, overcome-nya fokus ke customer feedback untuk mengembangkan produk. Selain itu, usahakan punya tiga skills, yaitu mematangkan problem yang ada, rasa determinasi yang sangat tinggi atau pantang menyerah, dan cukup fleksibel dalam menjalankannya,” tambahnya.
Pertemuan GandengTangan dengan Plug and Play Indonesia
Jezzie menyebut ia pertama kali mendengar tentang Plug and Play Indonesia dari seorang teman yang sebelumnya mengikuti program akselerator Plug and Play batch pertama. Ia juga mendengar informasi mengenai pertemuan Plug and Play dengan Presiden RI Joko Widodo dan berbagai informasi lainnya. Ia pun jadi tertarik bergabung dalam program Plug and Play.
ADVERTISEMENT
“Kita langsung buka Plug and Play global-nya yang di Silicon Valley. Siapa-siapa aja portfolio-nya dan kita ngelihat banyak banget portfolio-nya dan banyak banget yang udah besar. Itulah kenapa kita memilih Plug and Play dibanding program lain. Karena reputasinya Plug and Play pasti dia membawa cara, SOP, atau skema yang dia aplikasikan ke startup-startup lain di dunia dan diaplikasikan di Indonesia,” jelasnya.
Berbagai manfaat pun diakui Jezzie banyak ia dan GandengTangan peroleh, mulai dari akses ke corporate partner yang hanya bisa didapat dari Plug and Play, dedicated mentor, dan berbagai workshop relevan. Plug and Play juga menghubungkan startup-nya dengan para investor yang selama ini belum ia temui sebelumnya.
Proses apply program Plug and Play pun disebut Jezzie berjalan profesional. Melalui kurang lebih tiga kali proses pitching bersama operation manager hingga corporate partner Plug and Play, Jezzie bersama GandengTangan dipastikan mendapat suntikan seed funding sebesar USD 50 ribu.
ADVERTISEMENT
“Plug and Play nggak cuma ngasih program pembinaan, tapi dia juga ngasih seed funding. Plug and Play juga take a risk dalam startup-startup yang dia bina. Jadi, dia benar-benar ingin startup binaannya itu maju bareng dia. Menurut saya itu best part-nya bergabung dengan Plug and Play Indonesia,” tutupnya.