Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Dinas Gulkarmat, Sang Penyelamat Warga Jakarta
19 Oktober 2021 12:39 WIB
Tulisan dari Cerita Orang Dalam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (yang biasa disingkat Gulkarmat) DKI Jakarta, menjadi buah bibir masyarakat. Hal ini terjadi setelah beberapa kali aksi mereka viral di media sosial, mulai dari melepaskan cincin di jari warga, menyelamatkan kucing yang tercebur ke sumur, mengambil kartu ATM yang jatuh ke dalam gorong-gorong, hingga membantu warga yang kesulitan melepaskan borgol.
Masyarakat sering memanggil Dinas Gulkarmat ini dengan istilah Damkar atau pemadam kebakaran. Terkhusus di DKI Jakarta, fungsi Dinas Gulkarmat bukan hanya bertugas untuk pemadaman atau penanggulangan kebakaran, melainkan juga berfungsi untuk penyelamatan. Ada berbagai macam penyelamatan yang dilakukan oleh para petugas Dinas Gulkarmat, mulai dari makhluk hidup hingga benda mati. Menurut Humas Dinas Gulkarmat, Saefulloh, penyelamatan paling banyak adlaah evakuasi ular dari area tempat tinggal warga.
ADVERTISEMENT
Mengenai perekrutan pegawai, Dinas Gulkarmat ini berbeda dengan instansi lainnya. Selain tes tertulis, terdapat tes fisik dan tes kesehatan yang harus dilalui oleh para pegawai Dinas Gulkarmat. Hal ini karena mutlak bagi seorang pegawai Dinas Gulkarmat untuk memiliki tubuh yang prima selama bertugas. Ketika sudah resmi menjadi pegawai Dinas Gulkarmat, para petugas juga diwajibkan mengikuti berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para petugas, mulai dari ikat tali, berenang, menggunakan perahu karet, terjun menggunakan tali dari ketinggian, dan berbagai kemampuan pendukung lainnya. Dinas Gulkarmat DKI Jakarta memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) dengan fasilitasnya yang lengkap di Ciracas, Jakarta Timur.
“Pusdiklat ini bukan hanya digunakan untuk meningkatkan kemampuan petugas di DKI Jakarta, tapi juga kota-kabupaten lain di Indonesia” ujar Saefulloh, saat menjadi bintang tamu di podcast Cerita Orang Dalam.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyampaikan bahwa angka persentase kebakaran di DKI Jakarta selama tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 39%. Selain berkurangnya aktivitas akibat pandemi, penurunan ini terbantu oleh sosialisasi secara masif yang dilakukan oleh pihak Dinas Gulkarmat dengan cara woro-woro memanfaatkan pengeras suara di masjid dan musala kampung-kampung di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Satriadi bercerita bagaimana tantangan yang mereka hadapi ketika harus memadamkan api di daerah padat penduduk di Jakarta yang berupa gang-gang sempit. Selain menggunakan selang khusus yang berukuran lebih kecil, mobil-mobil pemadam kebakaran disusun sedemikian rupa agar tetap dapat menghubungkan suplai air dari sumber air menuju titik kebakaran. Satriadi juga mengimbau warga untuk tidak parkir sembarangan agar memudahkan petugas ketika sedang memadamkan api.
“Sudah jalannya sempit, jangan parkir sembarangan, soalnya menghambat mobil pemadam masuk ketika terjadi kebakaran” ujar Satriadi, saat menjadi bintang tamu di podcast Cerita Orang Dalam.
Kepala dinas yang dilantik awal Januari 2020 ini berpesan jika ada warga yang ingin melapor ke dinas Gulkarmat, warga bisa langsung menghubungi 112 dan petugas akan datang dalam waktu maksimal 15 menit. Warga juga tidak perlu takut dimintai bayaran karena semua pelayanan dari Dinas Gulkarmat gratis tanpa ditarik biaya sepeserpun. Dinas Gulkarmat pun akan merespon semua aduan warga yang masuk.
ADVERTISEMENT
“Jadi warga tidak perlu khawatir untuk menghubungi Dinas Gulkarmat karena semua laporan akan direspon dan tidak akan dikenakan biaya sama sekali” tambah Satriadi.