Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Program Olah Sampah ala Osaki Jepang Berhasil Kurangi Sampah DKI Jakarta
29 Januari 2021 13:50 WIB
Tulisan dari Cerita Orang Dalam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat di DKI Jakarta menghasilkan 7.700 ribu ton sampah per hari. Tren sampah yang terus meningkat setiap tahun menjadikan sampah menjadi masalah perkotaan yang harus ditangani secara serius. Keterbatasan tempat pengumpulan sampah juga menjadi salah satu aspek yang membuat Dinas Lingkungan Hidup (Dinas LH) Pemprov DKI Jakarta membuat program Jakarta Recycle Center sebagai tindakan pengurangan sampah. Proyek percontohan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan berhasil mengurangi sisa sampah di wilayah tersebut hingga 30%.
Jakarta Recycle Center (JRC) mulai beroperasi sejak tahun 2019. Program ini merupakan kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota Osaki, Jepang. JRC merupakan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang mengedepankan partisipasi masyarakat yaitu mengajak masyarakat untuk memilah sampah sebelum diangkut ke tempat penampungan terakhir. Selama program JRC berjalan, tahun ini tren sampah di (Pesanggrahan) sudah menurun dan bisa dikurangi hingga 30%," kata Enrile Indro Prasetyo, staf Seksi Partisipasi Masyarakat dan Penataan Hukum, Sudin Lingkungan Hidup DKI Jakarta saat acara Podcast Cerita Orang Dalam, Jakarta Recycle Center, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
Selama tahun 2020, tercatat 1300 kepala keluarga di Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang telah mengikuti program JRC dengan jumlah sampah dapat dikurangi hingga 30%. Dinas Lingkungan Hidup menargetkan tahun 2o21 program JRC dapat mengurangi sisa sampah hingga 50%.
Enrile mengatakan bahwa program JRC memberikan fasilitas berupa tong sampah yang berbeda-beda agar masyarakat terbiasa memilah-milih sampah. Program JRC juga mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Program JRC memiliki tantangan yaitu adalah kedisplinan dan kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah. Saat ini, peningkatan kinerja JRC terus dilaksanakan salah satunya adalah evaluasi jadwal pengangkutan sampah.
Anggota Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemprov DKI Jakarta, Wintang Haryokusuma, menjelaskan bahwa keterbatasan lahan di TPA Bantar Gebang, Bekasi membuat Pemprov DKI Jakarta harus berhenti "senang-senang" dengan sampah. Wintang menambahkan sudah banyak contoh keberhasilan daerah-daerah di luar negeri yang melakukan program pengelolaan sampah dengan konsep daur ulang dan 3 tong sampah, seperti San Fransisco, Amerika Serikat dan Osaki, Jepang. Saat ini, beberapa daerah di Tiongkok juga sudah memulai program pemilahan sampah. Program ini yang sedang dimulai di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT