Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
CSR, Bentuk Komitmen Etis Raih Kesejahteraan Bersama
25 Mei 2018 10:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Pojok Malioboro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tanggung jawab sosial merupakan komitmen usaha bertindak etis untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat umum. Karenanya, tiap perusahaan diwajibkan melakukan program Corporat Social Responsibility (CSR).
ADVERTISEMENT
“Saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) memerlukan support dari segenap pihak, termasuk non-government untuk mengatasi problematika kemiskinan dan ketimpangan, secara efektif. Untuk itu, perlunya mengembangkan strategi tanggung jawab sosial berkelanjutan,” ungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (24/05).
Dalam acara Pelantikan Pengurus Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) atau CSR Center DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Gubernur DIY mengatakan, kinerja pembangunan DIY selama ini harus diakui sudah banyak memberikan tahapan perkembangan yang signifikan. Namun, tak dapat dipungkiri juga masih terdapat beberapa sasaran yang masih perlu ditingkatkan dan menjadi persoalan pembangunan daerah.
“Sebagaimana halnya tantangan menyelesaikan persoalan kemiskinan dan ketimpangan. Posisi kemiskinan DIY masih berada di atas rerata nasional yakni 12,36% di tahun 2017. Pemda DIY tentu tidak bisa melangkah sendirian mengatasi persoalan ini,” imbuh Sri Sultan.
ADVERTISEMENT
Kenyataannya, laju penurunan tingkat kemiskinan di DIY cenderung bergerak lamban dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Tiap tahunnya, penurunan angka kemiskinan di DIY hanya berkisar 0,4-0,6%. Karenanya, dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, Pemda DIY sudah menyepakati akan menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 7%.
Sri Sultan menambahkan, implementasi konsep CSR di DIY telah melahirkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang TSLP. Perda ini juga memuat kewajiban bagi semua perusahaan menyisihkan sebagian keuntungannya untuk berkontribusi langsung menyejahterakan masyarakat.
“Saya memohon kepada Bapak/Ibu pimpinan perusahaan, bahwasanya kontribusi yang Bapak/Ibu berikan bukan merupakan paksaan, tetapi lebih dari tanggung jawab moral dan wujud kepedulian. Melalui Forum TSLP ini kami juga mengharapkan kontribusi semua pihak untuk menyokong sejumlah program pemda bersama masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan,” jelas Sri Sultan.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Sri Sultan, Pemda DIY memiliki harapan besar kepada Forum TSLP untuk dapat berkontribusi secara efektif mengentaskan kemiskinan dan menekan ketimpangan. Tiap perusahaan pun dapat menjadi agen perubahan yang akan membawa dinamika kehidupan di DIY semakin hidup, menghidupi, dan melengkapi.
Dalam acara pelantikan tersebut dilakukan pula penyerahan secara simbolis bantuan program CSR kepada para penerima manfaat. Bantuan yang diberikan berupa dana penunjang kegiatan pemberdayaan masyarakat, beasiswa bagi siswa kurang mampu, maupun bantuan penunjang penghidupan pariwisata daerah. (Dewi Ratih)