Putra Sulung Radius Prawiro Ingatkan Pentingnya Pancasila

Pojok Malioboro
Kumpulan Berita Yogyakarta
Konten dari Pengguna
1 Juni 2018 0:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pojok Malioboro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Putra Sulung Radius Prawiro Ingatkan Pentingnya Pancasila
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Putra sulung Dr Radius Prawiro Mantan Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan V, Bakti Nendra Prawiro, M.Sc, MH, mengingatkan pentingnya Pancasila yang merupakan Ideologi Bangsa Indonesia didalam kehidupan sehari-hari, pada acara alam peringatan hari lahirnya Pancasila yang diselenggarakan di Ndalem Kanendran, Jalan Melati Wetan, Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (31/05) malam.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin mengajak masyarakat, terutama yang muda-muda untuk dapat memaknai momen-momen bersejarah ini. Karena dibandingkan dengan generasi sebelumnya, paska reformasi ini, Pancasila jarang sekali disinggung, terlebih setelah P4 dihapus yang sampai saat ini belum ada gantinya,” ujar Bakti Nendra, disela-sela acara tersebut.
Dengan kurangnya memaknai Pancasila sebagai pedoman hidup, dikhawatirkan Bakti Nendra dapat menimbulkan beragam ancaman. “Terburuknya adalah perpecahan, radikalisme, serta ancaman lainnya. Tanpa Pancasila bangsa Indonesia akan pecah, selain itu Pancasila harus menjadi sumber landasan hukum, nggak akan ada gunanya kita punya Pancasila yang begitu luhur kalau hukumnya jauh dari apa yang dicita-citakan para founding father,” terangnya.
Kemudian Pancasila, lanjut Bakti Nendra harus menjadi sumber kebijakan pemerintah dibidang ekonomi dan politik. “Politik hendaknya tidak sepenuhnya mengikuti fragmatisme, dan ekonomi tidak sepenuhnya mengikuti ekonomi pasar, tapi ada arahan dari Pancasila, cobalah ekonomi itu dibangun walaupun untuk mencapai secara sempurna 100 persen butuh waktu tapi harus ada langkah kesana,” tegas Politisi PDIP asal Yogyakarta ini.
ADVERTISEMENT
Bakti Nendra sebagai Ketua Baktinusa Persada Institute yang baru saja di launching ini, kembali menekankan bahwa Pancasila harus menjadi inspirasi hidup dan bersikap, sehingga bangsa ini bisa disebut bangsa yang Pancasilais. “Jadi Pancasila bisa dilihat dari berbagai sisi termasuk dengan semangat Pancasila untuk menawarkan nilai-nilai Pancasila pada dunia internasional,” katanya.
Dia berharap dengan malam renungan peringatan hari lahirnya Pancasila ini dapat dijadikan getok tular (penyebaran dari mulut ke mulut-Red). “Minimal yang tadinya sempat melupakan Pancasila dapat mengenangnya kembali, dan memperkenalkannya kepada yang belum mengenal Pancasila,” pungkas Bakti Nendra. (dewi ratih)