Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Rombongan Sniper Padati Titik Nol Kilometer Yogyakarta Membagikan Takjil Gratis
11 Juni 2018 19:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Pojok Malioboro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Rombongan Sniper Padati Titik Nol Kilometer Yogyakarta Membagikan Takjil Gratis](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1528718398/WhatsApp_Image_2018-06-11_at_18.35.50_mbsxn0.jpg)
ADVERTISEMENT
Gabungan beberapa elemen masyarakat Yogyakarta yang menamai dirinya Solidaritas Inti Persaudaraan (Sniper) membagikan takjil gratis kepada pengguna jalan yang melintasi Jalan Malioboro hingga titik nol kilometer Yogyakarta, Senin (11/06) sore.
ADVERTISEMENT
Penasehat Sniper, Chang Wendryanto, SH yang langsung ikut turun kejalan membagikan takjil gratis ini menjelaskan bahwa Sniper sendiri merupakan gabungan elemen masyarakat Yogyakarta yang bergerak dibidang kemanusiaan.
"Sesuai dengan namanya solidaritas inti persaudaraan, kami mencari saudara sebanyak-banyaknya, dan melalui acara bagi takjil sore hari ini bisa menambah persaudaraan diantara kita semua," terangnya.
![Rombongan Sniper Padati Titik Nol Kilometer Yogyakarta Membagikan Takjil Gratis (1)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1528718430/WhatsApp_Image_2018-06-11_at_18.36.04_wmqzln.jpg)
Anggota Komisi C DPRD DIY ini juga menegaskan bahwa Sniper sangatlah bersolidaritas kepada seluruh masyarakat di Yogyakarta. "Beberapa kali kami juga sudah mengadakan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kemanusiaan dan solidaritas," katanya.
Pembagian takjil ini juga merupakan salahsatu bentuk solidaritas Sniper kepada masyarakat Yogyakarta tanpa memandang suku, agama dan ras. "Sehingga diharapkan tidak akan ada lagi jarak dan perbedaan diantara yang lain suku, ras, dan agama. Karena kita ini satu Indonesia," pungkas Chang. (cdr
ADVERTISEMENT