Konten dari Pengguna

Cegah Stunting dan Anemia: Edukasi Ibu Hamil Sehat oleh Mahasiswa KKN UNDIP

Grescelda Savira
Mahasiwi Fakultas Kedokteran, Program Studi Kedokteran, Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 0:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grescelda Savira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto bersama peserta kelas ibu hamil Desa Manjung pada Sabtu, 27 Juli 2024.
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama peserta kelas ibu hamil Desa Manjung pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri (27/07/2024) - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat gizi buruk kronis yang akan berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Stunting masih menjadi sasaran utama pemerintah Indonesia karena berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia kedepannya. Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, mahasiswi kedokteran Tim KKN II Universitas Diponegoro mengambil langkah proaktif dengan memberikan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil. Kegiatan ini diadakan pada kelas ibu hamil pada Desa Manjung, Wonogiri dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan anemia guna mencegah terjadinya stunting pada anak Indonesia demi menciptakan generasi emas penerus bangsa.
ADVERTISEMENT
Bagaimana keadaan stunting di Indonesia?
Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan standar stunting sebuah negara tidak boleh lebih dari 20%. Pada tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai sekitar 24,4%. Pada tahun 2022 terjadi penurunan menjadi 21,6% dan target pemerintah menjadikan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk mencapai target ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus memperkuat program-program intervensi seperti pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak, peningkatan akses air bersih, sanitasi, serta edukasi terkait kesehatan dan gizi.
Cegah Anemia, Lawan Stunting: Ibu Hamil Sehat, Anak Hebat, edukasi anemia kepada ibu hamil oleh mahasiswi kedokteran KKN TIM II UNDIP
Kegiatan penyuluhan "Cegah Anemia, Lawan Stunting: Ibu Hamil Sehat, Anak Hebat, edukasi anemia kepada ibu hamil oleh mahasiswi kedokteran KKN TIM II UNDIP"
Dalam rangka membantu pemerintah mengurangi prevalensi stunting di Indonesia, mahasiswi kedokteran TIM II KKN UNDIP memberikan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswi itu menjelaskan bahwa anemia pada ibu hamil merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting.Ia juga menjelaskan berbagai penyebab anemia. Di Indonesia sendiri, penyebab utama anemia ibu hamil disebabkan karena kekurangan zat besi. Ia menjelaskan bahwa anemia pada ibu hamil dapat mengurangi suplai oksigen ke janin yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan otak dan fisik anak. Oleh karena itu, pencegahan anemia menjadi sangat penting untuk memastikan anak lahir sehat dan tumbuh optimal.
ADVERTISEMENT
"Kita harus lebih waspada terhadap anemia selama kehamilan karena efeknya bisa sangat berbahaya bagi anak yang akan lahir. Namun, tidak perlu khawatir karena anemia dapat dicegah dan diobati. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan secara rutin mengonsumsi tablet tambah darah," kata mahasiswi tersebut.
Selama penyuluhan, ia juga membagikan informasi tentang langkah-langkah sederhana yang dapat diambil oleh ibu hamil untuk mencegah anemia. Beberapa di antaranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati ayam, sayuran hijau, kacang-kacangan. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk rutin mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat, yang biasanya disediakan secara gratis oleh puskesmas atau fasilitas kesehatan setempat. Ia juga berbagi cara mengonsumsi tablet tambah darah yang benar, seperti diminum menjelang tidur, menghindari minuman seperti teh dan kopi saat mengonsumsi tablet tambah darah, dan diminum bersamaan dengan vitamin C atau air jeruk sehingga meningkatkan penyerapan tablet tambah darah.
ADVERTISEMENT
Para peserta kelas ibu hamil antusitas untuk belajar mengenali gejala-gejala anemia seperti mudah lelah, pusing, kulit pucat, kuku mudah patah,dan detak jantung yang cepat. Mahasiswi tersebut juga menekankan pentingnya pemeriksaan darah secara berkala selama masa kehamilan untuk memastikan kadar hemoglobin tetap dalam batas normal.
Penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswi tersebut untuk terlibat dalam pengabdian masyarakat dan mendukung inisiatif nasional dalam menurunkan angka stunting. Dengan memberikan edukasi langsung kepada ibu hamil, ia berharap dapat membantu meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif yang bisa berdampak signifikan pada generasi mendatang.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak puskesmas dan posyandu setempat, yang berharap lebih banyak mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan muda terlibat dalam program edukasi kesehatan masyarakat. Partisipasi aktif dari generasi muda diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, yang masih menjadi salah satu prioritas kesehatan nasional.
ADVERTISEMENT
Di akhir acara, mahasiswi tersebut juga membagikan leaflet tentang anemia dan stunting kepada para peserta, serta mengadakan sesi tanya jawab untuk menjawab kekhawatiran dan pertanyaan dari para ibu hamil. Banyak peserta yang mengaku mendapatkan wawasan baru dan merasa lebih percaya diri untuk menjaga kesehatan mereka dan janin selama masa kehamilan.
Melalui upaya-upaya edukasi seperti ini, diharapkan Indonesia dapat terus bergerak menuju generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting, dimulai dari ibu hamil yang sehat dan teredukasi.