Konten dari Pengguna

Lansia Aktif & Produktif: Edukasi Cegah Penyakit Degeneratif oleh TIM KKN UNDIP

Grescelda Savira
Mahasiwi Fakultas Kedokteran, Program Studi Kedokteran, Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 0:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grescelda Savira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama para lansia Posyandu Manjung Kulon, Desa Manjung, Wonogiri pada hari Senin, 15 Juli 2024.
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama para lansia Posyandu Manjung Kulon, Desa Manjung, Wonogiri pada hari Senin, 15 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri (15/07/2024) – Populasi lansia di Indonesia terus bertambah jumlahnya karena kemajuan dalam ilmu kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penyakit degeneratif pada lansia, seorang mahasiswi kedokteran Tim KKN II Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan kesehatan di sebuah posyandu setempat. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai penyakit-penyakit degeneratif yang sering dialami oleh lansia, seperti jatuh, tidak mampu menahan buang air besar/kecil, demensia, penurunan fungsi indra, dan penyakit karena obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Apa itu sindroma geriatri?
Penyakit degeneratif di Indonesia, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan osteoartritis, semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup. Penyakit-penyakit ini sering kali disebabkan oleh faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Pemerintah Indonesia melalui program kesehatan berupaya mengurangi angka kejadian penyakit degeneratif dengan edukasi mengenai gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan rutin, dan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama lansia. Meski demikian, tantangan utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan sejak dini.
Dalam rangka membantu pemerintah untuk menghasilkan lansia aktif dan produktif, mahasiswi kedokteran Tim II KKN UNDIP melakukan penyuluhan di posyandu setempat terkait penyakit degeneratif dan cara mencegahnya.
Foto bersama dengan bidan setempat (Bu Dani) dan Ibu Sekretaris Desa Manjung (Ibu Eni Ekowati)
"Setiap lansia pasti akan mengalami penurunan fungsi tubuh karena faktor usia. Namun, penyakit degeneratif bukanlah sesuatu yang harus diterima begitu saja karena usia lanjut. Dengan pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang rutin, serta pemeriksaan kesehatan berkala, kita bisa mencegah atau menunda perkembangan penyakit ini," ujar mahasiswi kedokteran tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama penyuluhan, ia memaparkan beberapa langkah penting yang bisa dilakukan lansia untuk mencegah penyakit degeneratif. Salah satu langkah yang ditekankan adalah pentingnya menjaga pola makan seimbang dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan sumber protein rendah lemak, serta mengurangi asupan garam, gula, dan lemak jenuh. Ia juga menyarankan lansia untuk lebih aktif bergerak, seperti dengan melakukan olahraga ringan yang sesuai dengan kondisi fisik mereka, seperti jalan kaki, yoga, atau senam lansia.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol. Menurutnya, deteksi dini terhadap tanda-tanda penyakit degeneratif dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Para lansia yang hadir dalam penyuluhan ini terlihat antusias, terutama ketika diajak berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari yang dapat berdampak pada kesehatan mereka. Mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai keluhan kesehatan yang sering mereka rasakan, seperti nyeri sendi, kelelahan, dan masalah tidur.
ADVERTISEMENT
Mahasiswi tersebut juga menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan mental dan sosial pada lansia, yang sering kali diabaikan. Ia mengingatkan bahwa stres, kesepian, dan depresi bisa memperburuk kondisi kesehatan fisik. Oleh karena itu, ia mendorong para lansia untuk tetap menjaga hubungan sosial dengan keluarga dan teman, serta melakukan aktivitas yang dapat memberikan kepuasan batin, seperti berkebun, membaca, atau mengikuti kegiatan komunitas.
Di akhir acara, mahasiswa tersebut menjelaskan 5 cara mudah cegah jatuh pada lansia. para lansia diberikan brosur yang berisi informasi mengenai pola hidup sehat dan tips pencegahan penyakit degeneratif. Penyuluhan ini disambut positif oleh para peserta, yang mengaku mendapatkan banyak wawasan baru tentang cara menjaga kesehatan di usia lanjut. Mereka juga termotivasi untuk menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat setelah mengikuti penyuluhan ini.
ADVERTISEMENT
Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran di Desa Manjung, Wonogiri. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu lansia untuk menjalani masa tua dengan lebih sehat dan berkualitas, serta mencegah timbulnya penyakit degeneratif yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
"Menjadi tua tidak harus berarti menjadi sakit. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan, kita bisa membantu para lansia untuk tetap sehat dan aktif. Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga di setiap tahap kehidupan," tutup mahasiswi kedokteran tersebut.
Melalui penyuluhan ini, diharapkan para lansia lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mereka dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah penyakit degeneratif, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih produktif dan bahagia di usia senja.
ADVERTISEMENT