Lagu 'PAN PAN PAN' sebagai Bentuk Sonic Branding dan Strategi Kampanye Politik

Muhammad Aidrus Asyabani
Direktur Polinsight Indonesia
Konten dari Pengguna
25 Juli 2023 20:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Aidrus Asyabani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (keempat kiri) bersama para kader PAN menyanyikan yel-yel usai mengajukan berkas bakal calon anggota DPR di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (12/5/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (keempat kiri) bersama para kader PAN menyanyikan yel-yel usai mengajukan berkas bakal calon anggota DPR di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (12/5/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang terngiang-ngiang dengan lagu “PAN PAN PAN” yang dikeluarkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai lagu atau jingle sebagai saranan kampanye maupun branding politik. Fenomena lagu PAN ini ramai dan viral di media sosial, dengan lagu khas dan gerakan yang khas, hal ini merupakan langkah kreatif dan inovatif yang diciptakan Partai Politik.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia politik modern, pemenangan suatu partai atau kandidat tidak hanya bergantung pada program dan visi yang ditawarkan, tetapi juga pada bagaimana mereka membangun citra dan mengkomunikasikan pesan mereka kepada pemilih. Penggunaan lagu untuk media branding maupun kampanye merupakan pendekatan yang disebut dengan sonic branding atau branding sonik, di mana partai politik menggunakan elemen audio, seperti lagu dan musik, untuk menciptakan identitas dan mempengaruhi persepsi publik.

Apa itu Sonic Branding?

Sonic branding adalah pendekatan pemasaran atau marketing yang banyak digunakan dalam membangun brand maupun bisnis, yang dalam perkembangannya meluas hingga partai politik, yaitu upaya membangun merek/brand menggunakan elemen audio yang khas untuk menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi pemilih atau konsumen. Ini melibatkan menciptakan identitas audio yang terkait erat dengan citra dan nilai-nilai partai atau merek tersebut. Tujuan utamanya adalah agar elemen audio tersebut mudah diingat dan dapat memicu respons emosional positif dari target audiens.
ADVERTISEMENT

Penggunaan Lagu "PAN PAN PAN" oleh Partai Amanat Nasional

Pada proses menuju Pemilu 2024, Partai Amanat Nasional (PAN) menciptakan beberapa gebrakan unik, misal dengan merekrut banyak artis sebagai kader yang akan menjadi calon legislatif. Dan yang ramai beberapa waktu ke belakang dengan menciptakan lagu "PAN PAN PAN Selalu terdepan" sebagai salah satu bentuk sonic branding mereka. Lagu ini menjadi bagian penting dalam kampanye politik mereka, terutama selama acara kampanye, iklan, dan video promosi ke depan menuju pemilu 2024.

Strategi Kampanye yang Melibatkan Sonic Branding

Penggunaan sonic branding dalam kampanye politik PAN menandakan bahwa partai tersebut memiliki strategi yang matang dan inovatif. Ada beberapa keuntungan dengan penggunaan sonic branding dalam lagu "PAN PAN PAN" di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Memperkuat Identitas Partai

Sonic branding membantu memperkuat identitas PAN sebagai partai yang energik, modern, dan mengikuti tren masyarakat. Identitas ini mencerminkan semangat kebersamaan dan keseruan yang tercermin dalam lagu tersebut.

2. Meningkatkan Daya Ingat

Lagu "PAN PAN PAN" yang catchy dan mudah diingat membantu meningkatkan daya ingat pemilih terhadap partai dan kandidat PAN. Ketika pemilih mendengar atau melihat elemen audio ini, mereka akan teringat tentang partai tersebut dan pesan yang ingin disampaikan.

3. Menciptakan Ikatan Emosional

Musik memiliki kemampuan unik untuk menciptakan ikatan emosional dengan pendengarnya. Dengan menggunakan lagu "PAN PAN PAN" yang ceria dan optimis, PAN berusaha menciptakan ikatan positif dengan pemilih, menginspirasi semangat dan dukungan.

4. Menjangkau Pemilih Muda

Lagu ini juga dapat menjadi strategi untuk menjangkau pemilih muda, yang cenderung lebih berinteraksi dengan tren musik dan media sosial. Sonic branding ini mencerminkan kreativitas dan keterbukaan partai terhadap pemilih muda.
ADVERTISEMENT

5. Pencitraan yang Positif

Selain pesan politiknya, PAN ingin menciptakan citra yang positif dan menghibur bagi pemilih. Lagu "PAN PAN PAN" membantu mencapai tujuan ini dengan menyajikan pendekatan yang berbeda dan menyenangkan dalam politik.

Keberhasilan Branding & Popularitas Tidak Sama dengan Peningkatan Elektabilitas

Penggunaan sonic branding oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dalam kampanye mereka, terutama dengan lagu "PAN PAN PAN," merupakan langkah kreatif yang mencerminkan upaya mereka untuk membangun identitas yang kuat dan menciptakan ikatan emosional dengan pemilih. Dengan strategi kampanye yang melibatkan elemen audio yang khas, PAN berharap untuk meningkatkan daya tarik mereka dan mencapai dukungan yang lebih besar dari pemilih, terutama dari kalangan muda. Sonic branding menjadi contoh bagaimana partai politik dapat memanfaatkan teknik pemasaran modern untuk mencapai tujuan politik mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, tingkat keberhasilan branding dan tingkat popularitas tidak sama dengan tingkat elektabilitas partai atau calon peserta pemilu lainnya. Tingkat elektabilitas ditentukan oleh track record atau rekam jejak partai dan calon, kapasitas leadership, pemetaan suara dan isu, kapasitas ide dan gagasan, visi misi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga strategi kampanye yang tepat.