news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Karakteristik Rumah Tangga dan Status Gizi Keluarga Pesisir Bengkulu

polkeslutimes
Akun Resmi Poltekkes Kemenkes Bengkulu di Portal Kumparan
Konten dari Pengguna
16 November 2022 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari polkeslutimes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan.com Bengkulu - Potensi kekayaan daerah pesisir harusnya dapat mensejahterakan hidup masyarakat pesisir namun kenyataannya keadaan perekonamian masyarakat pesisir terbanyak pada tingkat perekonomian rendah termasuk dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Status gizi buruk balita keluarga nelayan 80% lebih besar dibandingkan pada keluarga tani (Lusiana dan Maryanto (2014). Masalah gizi akut berkaitan dengan pola asuh ibu terhadap balitanya, pengetahuan ibu yang didapatkan dari proses pendidikan maupun kemampuan mengakses informasi yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Status gizi balita tergantung pada asupan gizi, tingkat pengetahuan ibu, tingkat ekonomi keluarga, pendidikan ibu, pola asuh dan ketahanan pangan.
(foto: dokumentasi presenter)
Prevalensi balita sangat pendek di Indonesia 29,9% dan Provinsi Bengkulu 27,9%. Percepatan penurunan stunting merupakan Kegiatan Prioritas Nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 sampai saat ini pada tahun 2020. Regulasi yang sudah dilakukan di Provinsi Bengkulu adalah penetapan Tim Percepatan Aksi Rafflesia dalam upaya penurunan stunting tahun 2018-2020.
ADVERTISEMENT
Dosen Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Emy Yuliantini,SKM,MPH menjelaskan bahwa penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita di wilayah lokus dan tidak lokus stunting di pesisir provinsi Bengkulu. Pengambilan subjek sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik kuota sampling yaitu dengan memilih subjek sampel berdasarkan proporsi jumlah keluarga pesisir kreteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 479.
Faktor karateristik anak balita sebagian besar < 3 tahun. Jenis kelamin sebagian besar perempuan. Faktor Karakteristik Ibu yaitu umur sbagian besar < 35 tahun sedangkan pendidikan sebagian tinggi. Hampir seluruh ibu balita tidak bekerja. Sedangkan pendapatan keluarga sebagian besar masih rendah dibawa UMR. Dari ketiga indikator BB/U, TB/U, dan BB/TB lebih dari 5% prevalensi wasted di Provinsi Bengkulu termasuk kategori status gizi balita wasted akut. Sehingga dengan demikian keluarga pesisir Bengkulu termasuk memiliki masalah kesehatan masyarakat. Karakteristik kelurga dengan kategori rendah. Faktor ketahanan pangan keragaman pangan sebagian besar tahan pangan, analisis kuantitas pangan kategori sedang dan analisis kualitas pangan tertinggi di manfaatkan. Diharapkan faktor karakteristik dan risiko terjadinya gizi kurang pada balita di wilayah pesisir menjadi perhatian dan perlu peneliti lanjutan dengan metode penelitian yang berbeda. (bicon)
ADVERTISEMENT