Resistensi Budaya Terhadap Dominasi Budaya Global

Ponzsi Ana Awal Permata
Seorang mahasiswa ilmu komunikasi di universitas andalas
Konten dari Pengguna
14 April 2024 16:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ponzsi Ana Awal Permata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pengaruh globalisasi terhadap berbagai budaya kredit photo by shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pengaruh globalisasi terhadap berbagai budaya kredit photo by shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era globalisasi saat ini, dominasi budaya global menjadi fenomena yang semakin nyata. Fenomena ini terjadi ketika budaya dari negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, menyebar ke berbagai belahan dunia. Dominasi budaya global ini sering kali menyebabkan resistensi budaya di negara-negara yang menerima pengaruh tersebut. Resistensi budaya adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan dan melindungi identitas budaya mereka dari pengaruh budaya global yang dominan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang fenomena resistensi budaya terhadap dominasi budaya global. I. Pengertian Resistensi Budaya Resistensi budaya dapat diartikan sebagai upaya masyarakat dalam mempertahankan identitas budaya mereka dari dominasi budaya global. Ketika budaya global menyebar dengan cepat melalui media massa dan teknologi informasi, masyarakat sering kali merasa terancam oleh kehilangan identitas budaya mereka sendiri. Resistensi budaya merupakan salah satu cara untuk melawan pengaruh budaya global yang dominan. II. Penyebab Dominasi Budaya Global Dominasi budaya global terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah: 1. Media Massa: Media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan budaya global. Film Hollywood, musik pop, dan acara televisi dari negara-negara maju sering kali menjadi daya tarik utama bagi masyarakat di seluruh dunia. Masyarakat yang terpapar budaya global melalui media massa cenderung mengadopsi nilai-nilai dan gaya hidup yang diusung oleh budaya global tersebut. 2. Teknologi Informasi: Kemajuan teknologi informasi, seperti internet dan media sosial, memungkinkan budaya global menyebar dengan cepat. Melalui internet, masyarakat dapat mengakses informasi dan hiburan dari seluruh dunia dengan mudah. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih mudah terpengaruh oleh budaya global yang dominan. III. Bentuk Resistensi Budaya Resistensi budaya dapat muncul dalam berbagai bentuk, antara lain: 1. Pemulihan Identitas Budaya: Masyarakat yang merasa terancam oleh dominasi budaya global sering kali melakukan upaya pemulihan identitas budaya mereka. Pemulihan identitas budaya ini bisa dilakukan melalui revitalisasi tradisi, seni dan budaya lokal, serta penggunaan bahasa lokal. 2. Gerakan Anti-Konsumerisme: Dominasi budaya global sering kali dihubungkan dengan konsumerisme yang berlebihan. Gerakan anti-konsumerisme menjadi resistensi budaya yang dilakukan masyarakat untuk menentang nilai-nilai konsumerisme yang diusung oleh budaya global. 3. Gerakan Politik dan Sosial: Beberapa kelompok masyarakat melakukan gerakan politik dan sosial sebagai bentuk resistensi budaya. Gerakan ini bertujuan untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan budaya lokal dari dominasi budaya global. IV. Dampak Resistensi Budaya Resistensi budaya memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat, di antaranya adalah: 1. Pemertahanan Identitas Budaya: Melalui resistensi budaya, masyarakat dapat mempertahankan identitas budaya mereka yang unik. Pemulihan tradisi, seni, dan bahasa lokal menjadi upaya untuk melestarikan identitas budaya dari pengaruh budaya global. 2. Keberagaman Budaya: Resistensi budaya memungkinkan masyarakat menjaga keberagaman budaya di tengah dominasi budaya global. Dengan tetap mempertahankan budaya lokal, masyarakat dapat menikmati keberagaman budaya yang kaya. 3. Penguatan Komunitas: Resistensi budaya juga dapat memperkuat ikatan dan solidaritas antar anggota masyarakat. Ketika masyarakat bersatu untuk melindungi identitas budaya mereka, mereka juga memperkuat komunitas dan rasa kebersamaan. Resistensi budaya merupakan upaya untuk mempertahankan identitas budaya lokal dan mencegah dominasi budaya global yang dapat merusak keberagaman budaya. Dvalam era globalisasi yang semakin maju, resistensi budaya menjadi semakin penting untuk menjaga keberagaman budaya di suatu negara atau daerah. Melalui perjuangan bahasa, pemilihan makanan tradisional, dan pemeliharaan pakaian adat, resistensi budaya terhadap dominasi budaya global dapat terlihat. Semua ini merupakan langkah-langkah penting untuk memastikan bahwa budaya lokal tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Dengan demikian, resistensi budaya adalah alat yang kuat dalam mempertahankan keberagaman budaya di dunia yang semakin terhubung.
ADVERTISEMENT