Konten dari Pengguna

Tradisi Upacara Sedekah Laut di Desa Jetis

Poppy Ambar Rini
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
28 Desember 2022 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Poppy Ambar Rini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jetis, pasti sudah tidak asing asing lagi jika mendengar kata tersebut. Sebuah desa yang terletak di Kabupaten Cilacap, Kecamatan Nusawungu. Desa yang terkenal akan keindahan objek wisatanya tersebut ternyata terdapat sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu upacara sedekah laut.
Pantai Teluk Penyu di Cilacap (Foto: Dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Teluk Penyu di Cilacap (Foto: Dokumen pribadi)
Sedekah laut merupakan salah satu warisan kebudayaan dalam bentuk kegiatan upacara yang dilaksanakan oleh orang tertentu. Namun, hal tersebut menjadi sesuatu yang menarik karena upacara sedekah laut sudah menjadi hal umum bagi masyarakat Pulau Jawa khususnya yang tinggal di wilayah pesisir pantai. Sedekah laut merupakan upacara pembuangan sesajen ke tengah laut atau memberi berbagai macam sesajen kepada penguasa laut selatan yang dikenal dengan sebutan Nyi Roro Kidul. Sedekah laut yang terdapat di Desa Jetis dilaksanakan satu tahun sekali yaitu pada bulan Sura bertepatan dengan hari Jumat Kliwon. Tujuan diadakannya upacara ini yaitu untuk menyampaikan rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan memohon keselamatan bagi para nelayan dan keluarganya supaya dalam melaut tidak terdapat gangguan apa pun dan memperoleh hasil tangkapan laut yang banyak.
ADVERTISEMENT
Di Cilacap tradisi sedekah laut berawal dari perintah Bupati Cilacap Tumenggung Tjakrawerdaya III yang memerintahkan kepada sesepuh nelayan Pandanarang bernama Ki Arsa Menawi beserta nelayan lainnya untuk melarungkan sesajen ke laut pada tahun 1875.
Hal yang disiapkan oleh masyarakat untuk pelaksanaan upacara sedekah laut yaitu perahu yang digunakan untuk membawa sesajen ke tengah laut, rumah-rumahan atau ancak sebagai tempat sesajen, bunga tujuh rupa, nasi putih, lauk pauk, lalapan, jajan pasar, kepala kambing, ayam jantan, dan pisang. Sehari sebelum pelaksanaan upacara masyarakat akan melakukan ziarah ke makam, selanjutnya pada malam hari dilaksanakan pengajian di rumah Ketua Rukun. Pada hari Jumat Kliwon merupakan puncak acara sedekah laut, yang dimulai dari balai desa menuju pantai Jetis dengan diikuti arak-arakan ancak yang dibawa oleh masyarakat. Setelah upacara selesai terdapat pertunjukan lengger dan wayang kulit di rumah Ketua Rukun.
Rumah-rumahan atau ancak sebagai tempat sesajen (Foto: Dokumen Pribadi)
Dalam upacara sedekah laut terdapat nilai akidah dan nilai ibadah di mana sebelum dimulainya acara terdapat pembacaan ayat suci quran dan pembacaan doa yang melambangkan keimanan terhadap Tuhan. Nilai budaya yang diyakini oleh masyarakat bahwa tradisi tersebut harus dilestarikan, apabila tradisi ini tidak dilakukan akan mendatangkan bencana alam.
ADVERTISEMENT