Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
J&T Express Tidak Hanya Ingin Jago Kandang
8 Februari 2018 11:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada bulan Maret 2018 mendatang, J&T Express akan melebarkan sayap bisnisnya ke Malaysia dan Vietnam. Pertimbangan J&T Express masuk ke Malaysia dan Vietnam, karena pasar e-commerce di kawasan Asia Tenggara dalam 5 tahun terakhir tumbuh pesat.
Seperti dilansir statista.com, pendapatan e-commerce di Malaysia mencapai US$1.076 di tahun 2017. Sementara Vietnam menurut Smartosc, membukukan pendapatan sebesar US$ 2.187 dari bisnis e-commerce di tahun 2016. “Malaysia dan Vietnam memiliki demografi penduduk yang sama hampir dengan Indonesia, dan di sana e-commerce sedang tumbuh,” tutur Iwan Senjaya, Key Account Manager J&T Express.
Iwan menambahkan, dengan pengalaman melayani industri e-commerce di Indonesia, pihaknya optimistis akan mampu menghadirkan pengalaman jasa pengiriman premium di Malaysia dan Vietnam. “Jika sukses di Malaysia dan Vietnam, J&T akan berekspansi ke negara lain pada tahun 2019,” tandas Iwan.
ADVERTISEMENT
Fokus Garap e-commerce
Terus bertumbuhnya industri e-commerce di Indonesia mendorong perusahaan yang berdiri sejak 2015 ini untuk fokus menggarap e-commerce. Seperti kita tahu, perusahaan pengiriman di Indonesia menangguk banyak keuntungan dari pengiriman produk yang diperjualbelikan di e-commerce.
Dengan mengusung tagline “Express Your Online Business”, J&T Express mengklaim sebagai jasa pengiriman pertama di Indonesia yang fokus pada bisnis online. “Kontribusi e-commerce sekitar 60-70 persen pada pendapatan J&T,” tutu Iwan dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (6/2).
Sementara itu, Herline Septia, Public Relation J&T Express mengatakan, J&T merupakan perusahaan pengiriman berbasis teknologi. Dia mengatakan, teknologi sangat dibutuhkan dibutuhkan bagi pebisnis online yang menuntut kecepatan dan efisiensi.
Agar lebih efektif dalam menggarap pebisnis online, J&T Express jelas Herline membentuk komunitas. Salah satu kegiatan komunitas tersebut adalah jalan-jalan sambil belajar e-commerce ke luar negeri. Belum lama ini J&T Express mengajak anggota komunitasnya pelesir ke Tiongkok untuk lebih dekat mengetahui perkembangan e-commerce di sana.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari rata-rata J&T Express mengirim 400 ribu paket. Untuk terus meningkatkan layanan operasional yang lebih cepat, J&T Express membangun mesin baru di Gateway (pusat sortir) di Tangerang. Gateway tersebut memiliki jalur konveyor sepanjang 783 meter, dengan kapasitas rata-rata harian mencapai 950.000 paket.
J&T Express yang menurut Iwan merupakan pemain nomor dua di bisnis pengiriman di Indonesia, sampai saat ini belum tertarik membuka keagenan untuk layanan konsumen. Menurut Iwan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum membuka keagenan kepada pihak eksternal, salah satunya soal standar pelayanan.