Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
125 Tahun Kepergian Walt Whitman : Bapak Sajak Bebas Amerika
26 Maret 2017 15:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Walt Whitman adalah penyair Amerika yang pertama kali memperkenalkan puisi gaya bebas, ia juga menambahkan gambar dan simbol tidak biasa dalam puisinya, kebebasannya dalam berpuisi menjadikannya di juluki sebagai ‘bapak sajak bebas’.
ADVERTISEMENT
Walt Whitman lahir pada 31 Mei 1819 di West Hills, Kota Huntington, Long Island. Pada usia empat tahun, Whitman bersama keluarganya pindah dari West Hills ke Brooklyn karena mengalami permasalahan ekonomi, sehingga mengakibatkan Whitman harus berhenti sekolah dan bekerja sejak masih kecil. Pekerjaan pertamanya saat itu adalah menjadi tukang bersih-bersih di sebuah percetakan. Dari sinilah, Whitman mulai mengenal dunia tulis-menulis. Whitman belajar mengenai mesin cetak dan typesetting. Meski begitu pekerjaannya di percetakan tidak berlangsung lama
pada 1837, Whitman terpaksa harus diberhentikan dari pekerjaannya karena percetakan tempat dia bekerja mengalami kebangkrutan. Whitman kemudian memilih menetap di New York dan menajadi seorang penerbit, editor, wartawan hingga akhirnya dia bekerja sebagai seorang distributor.
ADVERTISEMENT
Perbudakan yang terjadi di Amerika pada waktu itu merupakan salah satu yang dikritik habis-habisan oleh Whitman, ia menerbitkan The Eighteenth Presidency: “Lebih baik Anda menghapus perbudakan atau Anda yang akan terhapus”, selain perbudakan ia juga secar bebas menulis kematian dan seksualitas, termasuk prostitusi.
Walt Whitman adalah seorang humanis, tokoh transisi yang menyatukan antara konsep transendentalisme dengan realisme. Dalm karyanya ia selalu menggabungkan keduanya, sehingga Whitman dianggap sebagai tokoh yang berpengaruh bagi perkembangan sastra di Amerika.
Keterkenalannya juga tidak terlepas dari karya-karya yang ia publlikasikan tak jarang menimbulkan ‘kontroversi’, salah satu karyanya yang dianggap kontroversial adalah kumpulan puisi berjudul Leaves of Grass (1855), sebuah kumpulan puisi yang akan terus ia edit dan revisi sampai ia mati, Whitman bermaksud menulis epik khas Amerika dan menggunakan sajak bebas dengan irama yang didasarkan pada Alkitab. Tetapi tidak sedikit yang mengkritik karyanya yang dianggap “cabul”, karena terlalu menonjolkan sisi seksualitasnya. Seksualitas sendiri sudah menjadi ciri Whitman dalam tiap karya puisinya. Hal ini menjadi tidak aneh karena Whitman sendiri hidup dalam lingkungan kepribadian yang dikenal sebagai seorang Homseksual, dan Biseksual
ADVERTISEMENT
Whitman bekerja sebagai wartawan, guru, pegawai pemerintah, dan selain menerbitkan puisi-nya adalah seorang perawat sukarelawan selama Perang Saudara Amerika. Pada awal karirnya, ia menghasilkan novel Franklin Evans(1842). Walt Whitman mengklaim dirinya sebagai “penyair demokrasi” pertama Amerika, nama itu dimaksudkan untuk mencerminkan kemampuannya menulis dalam karakter tunggal Amerika.
Di usianya yang semakin senja Whitman terkena Stroke, setelah menderita lumpuh karena stroke pada awal 1873 ia pindah ke rumah saudaranya, George Washington Whitman, di New Jersey Whitman. Tepat di usia 72 tahun saat tubuhnya sudah tidak berdaya karena stroke yang dideritanya Whitman meninggal pada tanggal 26 Maret 1892. Jasadnya kemudian dimakamkan di Camden, New Jersey.
Whitman hingga saat ini dikenal sebagi salah satu penyair dengan kebebasan dan keluwesannya dalam bersajak, ia orang yang diakui sebagai orang yang berpengaruh besar dalam dunia sastra di Amerika abad ke-19.
foto : the-artifice.com
ADVERTISEMENT