Konten dari Pengguna

3 Srikandi Panahan dan Medali Pertama Indonesia di Olimpide Seoul 1988

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
17 September 2017 21:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
cerita tentang atlet panahan Indonesia yang beri medali pertama Indonesia
ADVERTISEMENT
Olimpiade musim panas ke-24 pada 1988 di adakan di Seoul, Korea. Seoul terpilih pada pemilihan 1981, mengalahkan kota Nagoya di Jepang. Olimpiade ke-24 diadakan di Seoul ini berlangsung dari 17 September 1988 sampai 2 Oktober 1988.
Olimpiade Seoul menjadi perayaan olahraga terbesar di dunia pada saat itu dalam jumlah atlet yang berpartisipasi dari kedua blok serta memainkan peran penting dalam mendekatkan negara-negara yang bersitegang dalam perang dingin kala itu, Indonesia termasuk di dalamnya
Dalam catatannya Olimpiade Seoul 1988 merupakan salah satu kompetisi dan momen bersejarah bagi Indonesia, karena pada olimpiade di negeri ginseng ini Indonesia berhasil membawa pulang medali untuk pertama kalinya dalam kompetisi sekelas Internasional walaupun hanya medali perak dari cabang panahan.
ADVERTISEMENT
Adalah tiga perempuan yang mendapat julukan srikandi Indonesia yaitu Nurfitriyana S. Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani yang pertama kali berhasil memboyong medali pertama untuk Indonesia di ajang olahraga dunia tersebut.
Ketiga srikadi anak bangsa tersebut berhasil mengalahkan tim panahan Amerika Serikat dan melahirkan legenda sembilan anak panah. Dengan keberhasilan tersebut Indonesia berhasil keluar sebagai juara ke 2 dan berhak atas medali perak. Segera setelah kemenangan itu, kabar keberhasilan 3 srikandi panahan Indonesia itu segera menyeruak menghasilkan apresiasi yang tak terkira dari masyarakat Indonesia, bak seorang pahlawan mereka di sambut dengan begitu meriah.
Bukan tanpa alasan, kemenangan atlet Indonesia generasi awal ini bisa dikatakan sebagai pematik agar kesadaran dan nasionalisme jalur olahraga mampu menggebrak Indonesia agar lebih berkompetisi lagi, sehingga kemenangan atlit Indonesia untuk pertama kali itu menimbulakan efek domino yang bisa membawa Indonesia dikenal dunia Internasional. Hal ini terbukti, pada olimpiade berikutnya tahun 1992 di Athena Indonesia berhasil meraih medali emas lewat tangan Susi Susanti dan Alan Budikusuma, dan tradisi menyabet medali terus berlanjut pada setiap olimpiade berikutnya.
ADVERTISEMENT
cerita tiga Serikandi ini kemudian di filmkan yang dirilis tahun lalu.
foto : http://rideralam.com/