Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Abacus, Alat Hitung Pertama Ciptaan Manusia
18 Desember 2020 17:31 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak lahir manusia memiliki bakat untuk dapat melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pemikiran abstrak, agar dapat bekerja pada tingkat konseptual. Penemuan alat-alat yang terbuat dari batu, termasuk sistem roda, memberikan kemampuan kepada manusia untuk mengatasi berbagai hambatan fisik yang membatasinya untuk berkembang di dalam lingkungan.
ADVERTISEMENT
Nenek moyang manusia telah membuat konsep dasar dari sebuah metode perhitungan yang sederhana. Diperkirakan sejak ribuan tahun yang lalu, manusia telah menguasai ilmu matematika, dan terus diturunkan dari generasi ke generasi hingga akhirnya dapat menjadi ilmu yang sangat kompleks.
Walau membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi hal itu menunjukkan kemampuan manusia untuk berkembang pada berbagai situasi. Salah satu bukti penguasaan manusia terhadap metode perhitungan adalah dengan ditemukannya Abacus.
Abacus atau sempoa adalah alat hitung pertama ciptaan manusia, yang digunakan tanpa bantuan mesin apapun. Abacus menjadi salah satu mesin paling tua buatan manusia, selain senjata dan roda. Abacus paling tua diketahui berasal dari Mesopotamia, yang diciptakan sekitar tahun 3000 SM.
ADVERTISEMENT
Alat hitung dari Mesopotamia itu terbuat dari papan yang ditutupi dengan pasir. Untuk menggunakannya sangat mudah yaitu dengan menuliskan berbagai tanda di atas pasir memakai stik kayu atau jariI
Nama abacus sendiri berasal dari istilah kuno yang berarti “debu”. Seiring berjalannya waktu, alat hitung sederhana dari pasir itu semakin berkembang, hingga akhirnya memperoleh bentuk yang paling mirip dengan sempoa abad ke-20, yang menggunakan kawat dan manik-manik. Bentuk pertama dari abacus manik-manik itu diciptakan di Mesir sekitar tahun 500 SM.
Abacus juga ditemukan di Yunani dan India dalam bentuk yang serupa dengan abacus di Mesir. Wilayah China mengenal penggunakan abacus sekitar tahun 190 SM, yang sampai sekarang masih umum digunakan oleh para pedagang.
ADVERTISEMENT
Abacus yang dibuat oleh orang-orang China menggunakan 10 buah kawat, dengan tujuh manik-manik di setiap kawatnya untuk mewakili satuan angka. Satu set manik-manik mewakili satu dan set yang lain masing-masing mewakili lima.
Abacus tidak hanya dapat digunakan untuk perhitungan yang sederhana, seperti penambahan dan pengurangan, tetapi juga dapat digunakan untuk perkalian dan pembagian. Seseorang yang ahli menggunakan abacus akan dapat menyelesaikan soal perhitungan yang sama cepatnya dengan mereka yang menggunakan alat hitung digital.
**
Referensi:
Live Update