Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Dongeng Aesop, Dunia Imajinasi yang Sarat Pelajaran Hidup
10 Oktober 2018 12:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tampaknya setiap orang di seluruh dunia harus sepakat, bahwa satu-satunya karya sastra yang tidak lekang dari generasi ke generasi adalah kumpulan dongeng karya Aesop. Ia menciptakan sebuah dunia imajinasi yang sarat akan pelajaran pada setiap cerita yang dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja kisah 'Kura-Kura dan Kelinci', yang memiliki pelajaran moral yang sangat mendalam tentanng ketekunan bisa mengalahkan keterampilan. Ya, banyak dari kisah-kisah Aesop dipercaya berasal dari zaman pra-sejarah, yang berarti ia mengubah seluruh karakter utamanya menjadi seekor hewan. Kisah-kisah Aesop diyakini disebarluaskan dari mulut ke mulut sampai akhirnya dicatat sekitar tahun 300 SM.
Pada zaman Hellenistik, salah satu periode dalam sejarah Yunani, murid-murid di seluruh sekolah Yunani mempelajari karya-karya Aesop. Sementara itu, para filsuf menggunakannya sebagai alat ilustrasi untuk gagasan-gagasan yang mereka buat.
Fabel-fabel Aesop juga dipercaya oleh para ahli sastra memberi pengetahuan mengena beberapa istilah terkenal. Dari kisah “Rubah dan Buah Anggur”, muncul istilah “buah anggur yang masam”, untuk menggambarkan rasa tidak suka pada sesuatu karena tidak bisa mendapatkannya.
ADVERTISEMENT
Kisah lainnya, ketika seekor serigala menyamar menjadi domba agar dapat masuk ke padang rumput tempat kawanan domba merumput. Kisah itu memunculkan istilah “Serigala berbulu Domba”, yang berarti penuh tipu muslihat.
Salah satu kisah Aesop paling terkenal yang berasal dari sebuah mitos purbakala hingga menjadi sebuah legenda, yaitu kisah mengenai budak yang dibebaskan dari Phyrygia sebagai pelawak bungkuk yang bijaksana.
Mantan budak itu menjalin hubungan pertemanan dengan orang-orang penting dari beberbagai wilayah, seperti Raja Croesus dari Lydia, wanita panggilan kelas atas, Rhodopis, Solon sang Hakim Athena, dan Tujuh Pria Bijaksana.
Konon, pria bijak itu tewas di tangan warga kota Delphi, yang tersinggung ketika ia berkata bahwa peramal terkenal di Delphi hanyalah seorang penipu yang mengambil keuntungan dari kemalangan manusia. Warga Delphi yang tidak percaya, dan marah terhadap pria itu lalu menuduhnya mencuri sebuah mangkuk emas suci. Ia pun akhirnya tewas dilempar ramai-ramai oleh warga Delphi dari atas tebing.
ADVERTISEMENT
Sumber: Krall, Sarah. 2008. 100 Tokoh Legendaris yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto: commons.wikimedia.org