Konten dari Pengguna

Akibat Perbudakan, Pertumpahan Darah Terjadi di Kansas pada Era 1850-an

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
24 Januari 2021 22:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kansas berdarah. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kansas berdarah. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Kansas Berdarah (Bleeding Kansas) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekerasan selama pendudukan wilayah Kansas. Pada tahun 1854, Undang-Undang Kansas-Nebraska membatalkan penggunaan garis lintang oleh otoritas Missouri sebagai batas antara wilayah budak dan wilayah bebas. Dengan menggunakan prinsip kedaulatan rakyat, memutuskan bahwa penduduk-lah yang akan menentukan apakah Kansas menjadi negara bebas atau negara budak.
ADVERTISEMENT
Orang-orang bebas (non-budak) membanjiri Kansas untuk mencoba mempengaruhi keputusan tersebut. Kekerasan segera meletus saat kedua faksi (pro perbudakan dan anti perbudakan) berjuang mempertahankan kendalinya atas Kansas. John Brown memimpin pejuang anti-perbudakan di Kansas sebelum serangannya yang terkenal di Harpers Ferry.
Sumber: Wikimedia Commons
Pembukaan wilayah Kansas dan Nebraska pada tahun 1854 di bawah prinsip kedaulatan rakyat memicu krisis politik yang berkepanjangan di Kansas dan negara-negara bagian lain. Dua model pemerintahan telah dibentuk di Kansas untuk saling bersaing pada akhir tahun 1855. Yang satu didukung oleh penyebaran penduduk Missouri yang mendukung perbudakan dan yang lainnya oleh kelompok anti perbudakan.
Konflik sipil di Kansas mengiringi polarisasi politik. Ketidakstabilan yang diharapkan dari daerah perbatasan diperparah oleh aktivitas pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah perbudakan. Orang-orang Missouri konon mengirimkan pemukim dan persenjataan ke wilayah tersebut.
Sumber: Wikimedia Commons
Permusuhan antara kelompok bersenjata tampaknya akan segera terjadi pada akhir tahun 1855 serta lebih dari seribu orang Missouri melintasi perbatasan dan mengancam benteng Lawrence. Pada 21 Mei 1856, terjadi penjarahan besar-besaran di negara Kansas. Empat bulan kekerasan dan perusakan telah terjadi. Banyak terjadi bentrokan antara pasukan pro perbudakan dengan pasukan anti perbudakan di Kansas timur.
ADVERTISEMENT
John W. Geary, yang ditunjuk sebagai gubernur teritorial pada bulan September dan berhasil meredakan situasi di Kansas. Tapi Kansas tak berhenti berdarah. Pada tahun 1858, terjadi pembantaian di Marais des Cygnes terhadap lima orang bebas anti perbudakan dan kekacauan yang parah di beberapa daerah. Meskipun orang-orang Kansas sejak tahun itu dan untuk selamanya menolak konstitusi perbudakan. Kekerasan semacam itu berlanjut dalam skala yang lebih kecil hingga tahun 1861.
Sumber: history.com