Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Al-Qarawiyyin, Masjid Sekaligus Universitas Tertua di Dunia yang Sarat Sejarah
5 Februari 2021 19:47 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas al-Qarawiyyin atau dalam bahasa Arab: جامعة القرويين dianggap oleh Guinness World Records dan juga UNESCO sebagai universitas tertua di dunia yang masih terus beroperasi. Kita dapat menemukannya di Fes el-Bali, Maroko, salah satu kota kuno dunia yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
Bangunan yang juga berfungsi sebagai masjid ini didesain dengan sederhana namun indah. Penuh dengan dekorasi seni Andalusia ditambah dengan kaligrafi Kufi. Universitas ini memiliki perpustakaan yang merupakan rumah bagi sejumlah manuskrip berharga, termasuk salinan bersejarah Alquran.
Pada tahun 859 M, Fatima al-Fihri menggunakan harta warisannya untuk mendanai pembangunan masjid untuk masyarakatnya dengan dengan dilengkapi sekolah Islam yang dikenal sebagai madrasah. Nama masjid diberi nama dari kota Kairouan, Tunisia, kota asalnya sebelum hijrah ke Maroko.
Pembangunan masjid adalah titik fokus awal, yang cukup ruang untuk 22.000 jemaah. Baik perempuan maupun laki-laki dapat kuliah di sekolah universitas itu. Dalam beberapa tahun terakhir mahasiswi telah tumbuh seiring dengan meningkatnya nilai budaya pendidikan. Ini menepis kesalahpahaman umum bahwa universitas hanya untuk siswa laki-laki untuk hadir
ADVERTISEMENT
Selama berabad-abad, Universitas Al-Qarawiyin menjadi pusat pendidikan utama di dunia Muslim. Pada awalnya, madrasah berfokus pada pelajaran agama dan hafalan Alquran, tetapi kemudian berkembang mempelajari tata bahasa Arab, musik, tasawuf, kedokteran, dan astronomi.
Namun, baru pada tahun 1947 sekolah tersebut diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan negara Maroko. Pada tahun 1957 ilmu fisika, kimia, dan bahasa asing diperkenalkan. Pada tahun 1963 universitas ini mengadopsi sistem universitas modern, dan kemudian pada tahun 1965 secara resmi berganti nama menjadi "Universitas al-Karaouine" bukan hanya "al-Karaouine" saja.
Badan siswa sekolah menyusut secara dramatis pada awal 1900-an ketika para elit mulai mengirim anak-anak mereka ke institut bergaya Barat baru di Maroko.Gaya pengajaran di Al-Qarawiyyin masih tradisional. Siswa, yang berusia antara 13 dan 30 tahun, duduk dalam setengah lingkaran (halqa) di sekitar syekh saat mendengar dan membaca teks. Mereka belajar untuk mendapatkan gelar diploma.
ADVERTISEMENT
Sebelum mereka kuliah di Al-Qarawiyyin, mereka harus sudah menghafal seluruh Qur'an serta beberapa teks hadits pendek. Para mahasiswa-mahasiswi berasal dari berbagai belahan Maroko, Afrika Barat, dan bahkan Asia Tengah.
Universitas Al-Qarawiyyin mengingatkan kita bahwa bukan Oxford atau Cambridge yang pertama kali menjadi tempat pembelajaran setingkat universitas. Tetapi Al-Qarawiyyin, sebuah madrasah di masjid yang lebih dari 1.000 tahun yang lalu telah menggerakkan roda pendidikan tinggi di utara Afrika.
Sumber: atlasobscura.com