Alat Musik Tiup, Instrumen Zaman Pra-Sejarah

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2018 13:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Para ahli memperkirakan bahwa alat musik tiup, atau dalam hal ini alat musik yang dibunyikan oleh angin, telah ditemukan oleh manusia sejak zaman pra-sejarah.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan banyak contoh alat musik berbentuk seperti flute, yang terbuat dari tulang hewan dengan beberapa lubang di badan utamanya. Ukurannya tidak terlalu besar, bahkan hampir menyerupai flute masa kini.
Flute yang digunakan oleh orang-orang Mesir dan Sumeria berasal dari tahun 3000 SM. Tidak banyak catatan sejarah mengenai penggunaan flute oleh peradaban lain, tapi para sejarawan percaya bahwa setiap kebudayaan memiliki tradisi menggunakan alat tiupnya masing-masing, yang terus dikembangkan hingga saat ini.
Seorang komponis Prancis, bernama Jean Baptiste Luly (1632-1687) adalah orang pertama yang menciptakan instrumen musik untuk flute. Ia membuat beberapa musik yang mengacu pada nada-nada flute pada 1681. Pada abad ke-19, Theobald Bohm (1794-1881), menyempurnakan susunan lubang dan nada pada alat musik flute, hingga menjadi seperti yang kita kenal saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain flute, alat musik tiup lain yang diperkirakan telah digunakan oleh manusia sejak zaman pra-sejarah adalah terompet. Alat musik ini awalnya dibuat dari kulit kerang dan gading. Sebuah terompet perunggu berasal dari tahun 2000 SM, ditemukan di wilayah Mesir.
Bangsa Romawi dan orang-orang Skandinavia kuno telah mengenal dengan baik instrumen terompet ini. Mereka bahkan mampu membuat terompet berbentuk melingkar, seperti pada terompet modern. Bangsa Romawi berhasil mengembangkan terompet dengan menambahkan beberapa ornamen agar suara yang dihasilkan menjadi baik.
Beberapa alat tiup modern ditemukan sekitar abad ke-17 hingga abad ke-19. Misalnya, Klarinet ditemukan oleh Johann Christoph Denner di Nurberg, Jerman, sekitar tahun 1670. Meskipun bentuk awal Klarinet itu berasal dari kebudayaan Mesir dan Yunani Kuno.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga ditemukan Saksofon oleh Antione-Joseph “Adolphe” Sax (1814-1894) di Belgia. Ia menemukan alat musik modern itu ketika sedang melakukan pengembangan untuk klarinet bass. Saksofon lalu dipatenkan pada 1846, dan menjadi instrumen penting perkembangan musik Jazz di tahun 1920-an.
Sumber: Yenne, Bill. tt. 100 Penemuan yang Berpengaruh di Dunia. Jakarta : Taramedia
Foto: commons.wikimedia.org